Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Ini Kondom Tertua di Amerika Serikat?

Temuan alat kontrasepsi usang menimbulkan dugaan tentang keberadaannya sebagai kondom tertua di Amerika Serikat.

Liputan6.com, Baltimore - Ketika sedang mencari artifak untuk acara televisi Outlander, seorang kurator di Maryland Archaeological Conservation Laboratory (MAC Lab) menemukan serpihan-serpihan benda selubung mirip kondom yang dulu digali dari sumur terbengkalai.

Menurut Sara Rivers-Cofield, benda-benda dari Inggris yang mendominasi negara bagian Maryland pada masa kolonial Abad ke-18 mirip dengan objek-objek yang diketahui ada di Skotlandia pada 1740-an.

Ketika mencari-cari artefak pita sutra pada April 2015, dalam salah satu kabinet MAC Lab ada benda-benda organik yang ditemukan di Oxon Hill Manor, sebuah perkebunan pemilik budak di selatan Washington, DC, menghadap ke sungai Potomac.

Ada sebuah sumur di perkebunan itu yang pernah dijadikan lubang pembuangan sampah antara 1720-an dan 1750-an.

Seperti dikutip dari Mental Floss pada Kamis (26/1/2017), ketika dilakukan ekskavasi pada 1980-an, para ahli arkeologi menemukan sampah-sampah rumahtangga, termasuk, gabus tutup botol, dedaunan tembakau, piring porselen pecah, pemotong rumput, bagian-bagian alat musik kayu, kain, dan serpihan-serpihan sutra.

Ia mengamati sebuah benda yang bertuliskan "kertas?", tapi langsung menyadari bahwa itu adalah sebuah kondom. Katanya kepada Mental Floss, "Bicara soal dimensinya, jelaslah bahwa bentuk dan lainnya tepat untuk itu."

Ia melanjutkan, "Saya telah melihat sejumlah referensi Abad ke-18 tentang kondom, sehingga paham ada kemungkinan untuk itu. Dugaan saya, siapapun yang awalnya menangani artefak itu mungkin terpikirkan kondom juga, tapi mungkin tidak tahu bahwa kondom bisa bertarikh hingga ke Abad ke-18. Artifak ini memerlukan orang yang pernah melihat referensi masa itu untuk mengerti kaitannya."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kondom di Eropa Abad Pertengahan

Demi mencegah kehamilan, manusia telah lama menggunakan kondom yang terbuat dari saluran pencernaan dan kantung kemih hewan selama ribuan tahun. Belakangan, kondom juga dipakai untuk mencegah penularan penyakit.

Tapi, karena sifat kondom mula-mula yang privat dan dapat meluruh secara biologis, tidak heran kalau sedikit saja contoh yang ada dalam catatan arkeologis.

Kondom tertua sedunia yang mampu bertahan betarikh hingga tahun 1640-an di Swedia, yaitu suatu kondom yang terbuat dari usus babi dan dilengkapi dengan petunjuk pemakaian. Lalu ada lagi 10 kondom yang diekskavasi dari jamban di Kastil Dudley, Inggris.

Catatan-catatan sejarah menengarai bahwa sebelum Abad ke-18, kondom telah tersebar luas di Eropa. Kondom juga mulai tersebut dalam sastra abad pertengahan pada masa itu, yaitu dalam buku tentang penyakit gonorrhea karya William Cockburn.

Kondom dijual di pasar, pub, rumah bordil, dan tempat pangkas rambut, sehingga mengesalkan bagi para penjunjung moral pada masa itu. Pada 1705, John Campbell, Duke of Argyll yang ke dua, gagal mencoba pelarangan kondom di Inggris.

Ilustrasi Giacomo Casanova (1725–1798), pria Italia penakluk wanita, sedang berpesta nakal dengan para wanita menggunakan kondom sebagai hiburan. (Sumber Libyary of Congress)

Ia bahkan pernah membawa kondom berbahan linen ke sidang Parlemen lalu melambai-lambaikannya sambil berseru bahwa alat itu "menggoda begitu banyak kaum wanita baik-baik."

Sejumlah pihak lain malah menikmati godaan itu. Para penulis Abad ke-18 pun menciptakan sejumlah istilah untuk menyebutkan alat itu, misalnya topi malam, surat Prancis, mesin, dan pengawet. Penulis Skotlandia bernama James Boswell menuliskan tentang penggunaan "perisai" ketika bersama denga para pekerja seks di London.

Giacomo Casanova, seorang pria Italia legendaris urusan penaklukan wanita, menyebut "jas hujan Inggris" dalam petualangannya. Ia bahkan mengaku menemukan sejumlah kondom dalam laci seorang biarawati Prancis yang sedang berselingkuh dengannya.

3 dari 3 halaman

Kondom di Koloni Amerika

Sementara itu, di koloni Amerika yang bermuara pada nilai-nilai puritan, terjadi kekangan terhadap hal-hal yang berbau seksual. Melalui buku berjudul "The Humble Little Condom" karya penulis Aine Collier, dituliskan tentang sedikitnya acuan penggunaan kondom di pertengahan abad ke-18.

Baru beberapa dekade setelah Revolusi Amerika kondom mulai dijual dan dibahas secara terbuka di pusat-pusat metropolitan Amerika Serikat seperti New York dan Philadelphia. Tapi, saat itu pun kondom masih sedikit tabu.

Seorang imirgan Prancis yang sukses menjual kondom mewah dari Paris di toko bukunya di Philadelpha pada 1790-an masih harus membayar suap kepada kapten-kapten kapal untuk menyelundupkan dagangannya ke Amerika Serikat, demikian menurut buku karya Collier itu.

Menurut Rivers-Cofield, tidak ada sumber yang bicara soal penggunaan kondom di kawasan Chesapeake pada paruh pertama abad ke -18. Keluara Addison yang dulu memiliki Oxon Hill adalah kumpulan pedagang dan pemilik perkebunan yang kaya, dengan akses ke jejaring perdagangan yang diduga memungkinkan mereka memesan kondom dari tempat produksi utama seperti London.

Artifak kondom abad pertengahan di Inggris. (Sumber British Museum)

Namun demikian, Rivers-Cofield tidak berharap banyak akan menemukan catatan tertulis untuk menjawab sejumlah pertanyaan, ujarnya, "Saya menduga benda itu tidak ada dalam daftar inventori."

"Menurut saya, tidak ada catatan tentang itu dalam catatan muatan kapal. Saya kira kita tidak akan menguak semua rahasia itu karena benda itu bersifat pribadi."

"Menurut hemat saya, karena benda itu bersifat pribadi, maka ia diam-diam dibuang ke dalam sumur. Tapi, sekali lagi, saya tidak sepenuhnya mengerti seberapa terbukanya orang pada masa itu tentang seksualitas mereka."

Ia membeberkan temuannya pada awal bulan ini dalam pertemuan tahunan Society for Historical Archaeology di Fort Worth, Texas. Sekarang, Rivers-Cofield berharap menemukan mahasiswa biologi yang mau membantunya melakukan uji DNA untuk memastikan bahwa benda yang diduga kondom itu memang terbuat dari lambung kambing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.