Sukses

Top 3: Sepak Terjang Perdana Donald Trump Hapus Obamacare

Ternyata, kenyataan ganti kebijakan saat ganti penguasa juga terjadi saat pergantian Presiden di Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Ganti pemerintahan, ganti kebijakan, antara lain Presiden Donald Trump membatalkan sejumlah kebijakan mantan Presiden Barack Obama. Artikel tersebut rupanya paling banyak dibaca oleh pembaca Liputan6.com kanal Global pada  Senin (23/1/2017) pagi. 

Masih terkait Presiden Donald Trump, ternyata pelantikannya bukan hanya mengundang unjuk rasa di Amerika Serikat, tapi di 60 negara.

Terkait dengan kekuasaan, skandal politik di Korea Selatan juga menyeret Menteri Kebudayaan Korea Selatan (Korsel) yang diduga membuat daftar para penentang kebijakan mantan penguasa Park Chung-hee .

Berikut adalah Top3 Global selengkapnya:

 

1. Perintah Eksekutif Perdana Donald Trump: Singkirkan Obamacare

Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pertamanya soal Obamacare (Associated Press)

Hanya dalam hitungan jam setelah dilantik, Presiden Donald Trump mulai melakukan sapu bersih terhadap warisan pemerintahan Barack Obama. Ia menandatangani perintah eksekutif perdananya yang bertujuan untuk menyingkirkan Affordable Care Act 2010 atau yang lebih dikenal dengan Obamacare.

Seperti dikutip dari Telegraph, Minggu, 22 Januari 2017, kemungkinan besar pembersihan atas warisan Obama yang akan dilakukan Trump tak hanya Obamacare, melainkan juga menyangkut perubahan iklim, produksi energi, kebijakan dengan mitra dagang, dan hubungan dengan sekutu.

Selanjutnya...

 

2. Unjuk Rasa Anti Donald Trump Digelar di Lebih dari 60 Negara

Ratusan ribu orang turun ke jalan pasca-pelantikan Donald Trump sebagai presiden ke-45 AS (Associated Press)

Selama ini, Donald Trump yang kini resmi menjadi presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) kerap digambarkan sebagai tokoh pemecah belah. Hal tersebut dipicu oleh berbagai pernyataan kontroversialnya.

Pelantikan Trump yang digelar pada 20 Januari waktu setempat pun berhasil membuat ratusan ribu perempuan bersatu menggelar demonstrasi damai. Tak hanya di Washington, aksi protes juga berlangsung di sejumlah kota besar di AS, bahkan di berbagai belahan dunia.

Para pengunjuk rasa mengusung spanduk bertuliskan, "terima kasih sudah membuat saya menjadi aktivis, Trump" hingga "kami tidak akan diam".

Selanjutnya...


3. Terlibat Skandal Presiden Park, Menteri Kebudayaan Korsel Ditahan

Cho Yoon-sun merupakan menteri aktif Korsel pertama yang ditahan. Ia diduga terlibat skandal yang menyeret Presiden Park (Associated Press)

Menteri Kebudayaan Korea Selatan (Korsel) mengundurkan diri setelah ditangkap atas dugaan membuat daftar hitam terhadap artis yang menyuarakan kritik terhadap Presiden Park Geun-hye. Nyaris 10.000 artis masuk daftar tersebut.

Cho Yoon-sun, merupakan menteri pertama Korsel yang ditangkap ketika masih menjabat. Keberadaan daftar hitam buatan Yoon-sun telah memicu kemarahan sekaligus meningkatkan momok kembalinya kediktatoran seperti pada era Park Chung-hee di mana berita, seni, dan hiburan disensor ketat.

Park Chung-hee merupakan ayah dari Presiden Park. Ia berkuasa setelah melakukan kudeta militer dan pada 1972 ia mengangkat dirinya sebagai presiden seumur hidup.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini