Sempat Bersitegang, Trump Akan Bertemu dengan Presiden Meksiko

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto dan Presiden AS Donald Trump dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pada akhir bulan ini. Pertemuan tersebut akan membahas soal perdagangan, imigrasi, dan keamanan, di tengah-tengah meningkatkan tekanan populisme.

Juru bicara Trump, Sean Spicer, dalam sebuah konferensi pers mengatakan bahwa keduanya akan bertemu pada 31 Januari 2017.

Pena Nieto yang popularitasnya menurun menyusul adanya skandal korupsi dan meningkatnya inflasi, menuai kritikan karena dianggap kurang memiliki strategi yang jelas untuk melawan ancaman Trump atas pembatasan perdagangan dan pendeportasian imigran ilegal.

Seperti dikutip dari AP, Senin (23/1/2017), banyak warga Meksiko khawatir atas apa yang pernah diucapkan Trump selama kampanye. Pebisnis asal New York itu menyebut bahwa Meksiko harus membayar tembok perbatasan dan melarang transfer uang dari AS ke negara tersebut.

"Kami tak seharusnya membayar untuk tembok perbtasan," ujar seorang warga Meksiko, Christina Validez, yang sedang mengantre di sebuah bank di Ixmiquilpan untuk mengambil uang yang ditransfer suaminya dari AS.

"Seluruh presiden AS harusnya berterima kasih karena migran telah membantu perekonomian," imbuh Validez.

Sebelumnya Pena Nieto mengatakan, ia menyoroti pentingnya hubungan AS dengan Meksiko ketika sempat berbicara dengan Donald Trump melalui telepon.

"Kami tidak tahu apakah pemerintah membela kita, apakah itu dengan kami atau tidak," ujar Margarita Escamilla, seorang penduduk AS legal yang berasal dari Ixmiquilpan.

Sementara itu mantan wali kota Mexico City yang akan maju dalam pilpres Meksiko 2018, Lopez Obrador, mengatakan keraguannya terhadap pemerintahan saat ini.

"Mereka mengatakan akan melindungi migran, tapi siapa yang tahu...mereka terus berjanji dan berjanji tapi semua tetap saja sama," ujar pria kelahiran 13 November 1953 tersebut.