Sukses

Korban Hotel Italia yang Tertimbun Salju Selamat Berkat Makan Es

Setelah 58 jam tim penyelamat berjibaku mencari korban. Mereka berhasil menyelamatkan 9 orang hidup-hidup dari timbunan salju yang mematikan

Liputan6.com, Abruzzo - Hotel Rigopiano di Abruzzo Italia menjadi lemari pendingin yang mematikan setelah salju setebal 9 meter menimbunnya. Sebanyak lebih 30 orang dikhawatirkan tewas. Mereka adalah pengunjung dan staf hotel yang keberadaannya tak diketahui.

Setelah 58 jam tim penyelamat berjibaku mencari korban, mereka berhasil menyelamatkan 9 orang hidup-hidup dari timbunan longsor salju Italia yang mematikan itu.

Sementara itu, 5 orang ditemukan sudah tak bernyawa. Tim penyelamat berharap mereka masih bisa menyelamatkan 24 orang yang masih dinyatakan hilang.

Dikutip dari BBC, Senin (23/01/2017), timbunan salju 9 meter itu setara dengan berat 120 ribu ton. Es tersebut menghantam hotel dengan kecepatan sekitar 100 km/jam.

Salah satu korban yang ditemukan selamat adalah Georgia Galassi. Perempuan 22 tahun itu bisa hidup berkat makan es dan salju untuk menghilangkan dahaga.

Timbunan salju Italia itu benar-benar menutupi bangunan resor itu sekitar pukul 17.00 pada Rabu lalu, 18 Januari 2017.

Kebanyakan dari tamu menunggu di lantai bawah menunggu evakuasi setelah gempa yang terjadi sebelumnya.

Georgia kala itu tengah duduk di sofa di lobi hotel itu bersama tuangannya, Vincenzo Forti saat timbunan salju menghantam bangunan tersebut.

"Bangunan dan lantai terasa bergetar dan aku tak tahu apa yang terjadi," katanya kepada surat kabar Italia, Corriere della Serra.

Saat ia berbalik ingin melihat keluar, ia baru sadar lobi sudah menjadi sebuah kubah dengan empat gua.

"Sangat gelap dan tak ada suara dari luar. Suara kami menggema," tuturnya.

Ia mendengar seorang perempuan memanggil nama orang lain dan pria dari Roma terluka di tangannya dan kesakitan. Georgia juga mendengar seorang ibu yang tengah menggendong anak lelakinya berteriak memanggil anak perempuannya.

"Selama bencana itu, anak-anak bertingkah tenang dan aku tak mendengar tangisan," kata Georgia. Sementara, ia sendiri menangis.

Ia selamat juga berkat sang tunangannya yang yakin mereka semua bakal selamat.

"Ia mendukung kami semua. Bahkan terkadang ia bernyanyi pelan untuk menenangkan kami," lanjutnya.

Seorang pria berhasil diselamatkan oleh Guardia di Finanza dari Hotel Rigopiano (HANDOUT / GUARDIA DI FINANZA PRESS OFFICE / AFP)

Georgia mengatakan tak ada satupun makanan.

"Tak ada. Satu-satunya yang kami makan adalah es. Itu yang menyelamatkan kami."

Georgia menghitung waktu. Setidaknya ia memperkirakan mereka terkubur selama 2 hari.

Pada pukul 11.00 di hari Jumat 20 Januari, ia mendengar suara bor dan dilanjutkan manusia memanggil, "apakah ada yang selamat?"

Ia menjawab, "Aku Georgia dan aku hidup."

"Itu adalah suara paling indah dalam hidupku," tutur Georgia.

Sebelumnya dilaporkan bahwa gempa Italia terjadi setelah wilayah Abruzzo, Marche dan Lazio dilanda hujan salju deras.

Banyak desa tak dapat diakses dan layanan darurat bekerja sepanjang Rabu malam sampai hari berikutnya untuk menjangkau wilayah tersebut.

Hotel ini terletak sekitar 55 mil dari episentrum gempa Italia kali ini.

Italia telah mengalami gempa berkali-kali dalam waktu yang berdekatan beberapa waktu lalu. Kawasan Apennines mengalami tiga kali lindu dengan 6 kali getaran antara Agustus dan Oktober.

Hal ini diyakini adanya tekanan geologi yang tersebar di sejumlah jalur patahan di pegunungan Italia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini