Sukses

Siapa Menulis Pidato Donald Trump?

Setelah disumpah jadi presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump menyampaikan pidato.

Liputan6.com, Washington, DC - Donald Trump mengaku menulis sendiri pidato yang ia ucapkan setelah resmi disumpah jadi presiden ke-45 Amerika Serikat.

Dikutip dari International Business Times pada Jumat (20/1/2017), Trump berkicau pada Rabu lalu dan menyertakan gambar dirinya sedang mengerjakan sendiri pidatonya di Mar-a-Largo pada Desember 2016.

Namun, juru bicaranya, Jason Miller, menjelaskan kepada CNN bahwa pembantu Trump yang bernama Stephen Miller adalah penulis pidato pelantikan.

Unggahan itu mengundang celaan di Twitter. Para netizen dengan segera mencetuskan bahwa Trump sepertinya sedang menulis sharpie, yang diduga bukan hal ideal untuk menulis sebuah pidato.

Salah seorang pengguna Twitter mengunggah foto lain yang bergambar meja resepsi yang tampak mirip dengan meja yang dipakai Trump untuk menuliskan pidatonya.

Melihat gambar yang tampak direkayasa, tidak heran kalau diduga Miller menuliskan atau membantu menuliskan pidato Trump saat pelantikan.

Setelah bergabung dengan tim kampanye Trump setahun lalu, Miller (31) menuliskan hampir semua materi kampanye besar Trump selama 2016, termasuk pidatonya saat Republic National Convention atau konvensi Partai Republik.

Warga California itu sebelumnya menjadi pembantu Senator Jeff Sessions, yang oleh Trump dicalonkan menjadi Jaksa Agung Amerika Serikat.

Pihak kampanye Trump berurusan dengan sejumlah masalah penulisan pidato.

Saat Republican National Convention, Melanie Trump diduga menjiplak kalimat dari pidato Michelle Obama saat Democratic National Convention 2008.

Pada 2009, Barack Obama meminta Jon Favreau (27) membantunya menuliskan pidato pengukuhan pertama.

Penulis pidato kepresidenan pertama diduga adalah Judson Welliver, yang ditugaskan oleh Warren G. Harding pada 1921.

Amerika yang Utama

Dalam pidatonya, Donald Trump menyerukan ajakan untuk mengutamakan Amerika. "Mulai hari ini ke depan, hanya ada America First, America First," kata dia.

Ia menegaskan bahwa "setiap keputusan" akan dibuat untuk melindungi para pekerja dan keluarga Amerika.

"Proteksi mengarah kepada kesejahteraan dan kekuatan. Saya akan berjuang untuk Anda dengan setiap napas dalam tubuh saya."

"Kita akan membawa kembali pekerjaan-pekerjaan kita. Kita akan mengembalikan lagi perbatasan kita. Kita akan kembali lagi mengembalikan kekayaan kita. Dan kita akan mengembalikan mimpi-mimpi kita."

Secara ringkas, Trump menjelaskan kebijakannya dalam "dua aturan sederhana", yaitu "buy American and hire American" yang diterjemahkan sebagai "membeli produk Amerika dan pekerjakan bangsa Amerika."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.