Sukses

Top 3: 5 Ancaman Terbesar yang Dihadapi Dunia

Sejumlah ancaman terbesar dunia diperkirakan akan mengisi tahun 2017, demikian menurut World Economic Forum.

Liputan6.com, Jakarta - Tahu 2017, menurut World Economic Forum, akan diwarnai lima ancaman terbesar. Analisis itu menjadi pusat perhatian pembaca Liputan6.com pada Jumat (20/1/2017) sore.

Ancaman karena cuaca menjadi nyata di Italia ketika suatu hotel di Abruzzo, Rigopiano terkubur salju setebal sekitar 9 meter. 

Kasus dugaan suap oleh Rolls Royce juga menjadi pusat perhatian pembaca, terutama setelah pihak vendor itu kemudian minta maaf dan setuju membayar denda.

Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:

 

1. 5 Ancaman Terbesar yang Dihadapi Dunia pada 2017

Ilustrasi peningkatan suhu Bumi (AP)

World Economic Forum (WEF) mengungkap hasil sebuah studi komprehensif soal ancaman global yang dihadapi dunia pada 2017.

Menurut studi tersebut, cuaca ekstrem menimbulkan ancaman terbesar bagi umat manusia pada tahun ini. Banjir bandang, gelombang panas, dan kekeringan disebut berpotensi menyebabkan kerusakan besar dan menimbulkan korban jiwa.

Dua hal lain yang dinilai sebagai risiko besar dalam 2017 adalah migrasi dalam jumlah besar dan serangan teroris mematikan.

Selanjutnya...


2. Penampakan Mencekam Hotel Italia yang Tertimbun Salju

Petugas menggali masuk ke dalam Hotel Rigopiano yang tertimbun salju pasca gempa di Italia tengah. (AP)

Sebuah hotel di Abruzzo, Rigopiano terkubur salju setebal sekitar 9 meter. Beberapa orang dilaporkan hilang dan terjebak di dalamnya.

Sebanyak 30 orang dikhawatirkan tewas -- beberapa pengujung dan staf hotel -- karena mereka belum diketahui keberadaannya hingga saat ini.

Dilansir dari BBC, Kamis 19 Januari 2017, longsor salju diduga kuat terjadi akibat 4 gempa bumi mengguncang wilayah Italia tengah.

Selanjutnya...


3. Skandal Suap, Rolls-Royce Minta Maaf dan Bayar Rp 11 Triliun

Ilustrasi mesin Rolls-Royce di pesawat Airbus (Wikipedia)

Merek mentereng Rolls-Royce tak hanya menempel pada mobil kelas atas yang diproduksinya. Bahkan sejak era Perang Dunia I, perusahaan asal Inggris itu juga memproduksi mesin untuk pesawat terbang.

Namun, sejarah panjang yang gilang gemilang itu dinodai kasus suap. Rolls-Royce diduga memberikan uang pelicin sejak 1989 hingga 2013.

Salah satu akibatnya, Rolls-Royce dipaksa minta maaf dan membayar denda 671 juta pound sterling atau US$ 830 juta (setara lebih dari Rp 11 triliun) untuk menyelesaikan kasus suap dan korupsi di Inggris, Amerika Serikat, dan Brasil.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini