Sukses

12 Juta File Rahasia CIA Kini Bisa Diakses secara Online

Kini siapa saja bisa yang terkoneksi dengan internet bisa mengakses file dan memo rahasia dalam rentang waktu 50 tahun milik CIA.

Liputan6.com, Maryland - Sebanyak 12 juta halaman dokumen rahasia badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency, (CIA) kini bisa diakses secara online.

Dibukanya akses ini berkat usaha dan kerja keras dari advokasi berdasarkan UU Kebebasan Informasi dan sejumlah tuntutan hukum kepada CIA.

Kini, siapa saja bisa yang terkoneksi dengan internet bisa mengakses file dan memo rahasia dalam rentang waktu 50 tahun milik badan intelijen tersebut.

Sebelumnya, CIA sudah memberikan akses untuk melihat arsip tersebut. Namun, terbatas hanya di National Archives di Maryland.

Isi dokumen itu termasuk penampakan UFO, eksperimen fisik seperti program telepati Star Gate yang telah menjadi ketertarikan para penganut teori konspirasi.

Program telepati Star Gate dibangun pada 1978 di Fort Maede, Maryland oleh Defence Intelligence Agency (DIA).

Tujuannya untuk menginvestigasi potensi fenomena fisik telepati yang digunakan oleh militer dan biro intelijen.

Data rahasia lainnya yang bisa diakses adalah tentang laporan-laporan piring terbang dan resep untuk tinta transparan. Juga tentang rencana pembunuhan Fidel Castro dan detail kriminal Nazi.

Dikutip dari The Verge, Kamis (19/1/2017), sebelumnya, mantan Presiden Bill Clinton telah memerintahkan CIA untuk membuka file dokumen rahasia yang berusia lebih dari 25 tahun dan memiliki "nilai sejarah"pada 1995. Namun, CIA tak bisa membuat arsip itu bisa dicari hingga tahun 2000.

Bahkan dokumen antara tahun 1940 hingga 1990 hanya bisa diakses di empat komputer di National Archives di College Park Maryland. Itu pun hanya bisa terakses pada pukul 09.00-16.30.

Database itu dikenal dengan CREST (CIA Records Search Tool). Sudah lama wartawan, akademisi, dan peneliti mengincarnya agar bisa diakses secara online.

Organisasi nirlaba Muck Rock pernah meminta akses database itu lewat skema Undang-Undang Kebebasan Informasi pada 2014. Namun, kata CIA pada saat itu, butuh waktu enam tahun untuk membukanya dan akan diberikan dalam bentuk CD sebanyak 1.200 keping dengan harga US$ 108 ribu.

Namun, kondisi dan syarat yang diajukan CIA saat itu berubah pada November tahun lalu. Pihak badan intelijen itu berharap CREST bisa diakses tahun depan. Kini, program itu sudah bisa diakses dari mana pun.

Tidak semua dokumen selama periode 50 tahun telah diklasifikasikan. Namun, Joseph Lambert, Direktur Manajemen Informasi CIA mengatakan, tak ada dokumen yang dinyatakan rahasia lagi sebelum dimasukkan ke database CREST.

"Kami telah bekerja keras selama ini dan ini adalah satu hal yang saya ingikan sebelum saya meninggalkan lembaga ini," kata Lambert yang sebentar lagi pensiun dari CIA setelah 32 tahun mengabdi.

"Sekarang Anda bisa mengakses dari mana pun," ia menambahkan.

Lambert menjelaskan, database bisa dicari berdasarkan koleksi, judul, tanggal publikasi dan tipe klasifikasi. Namun, ia mengatakan beberapa rahasia masih tersimpan, antara lain adalah mereka tak mau membocorkan berapa orang personel CIA yang bekerja untuk mendigitalisasi CREST.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini