Liputan6.com, Boston - Sebanyak 11 pria merampok lebih dari US$ 2 juta dari depot mobil berpengaman Brinks di Boston, Massachusetts, pada 17 Januari 1950.
Peristiwa yang dikenal sebagai Great Brink's Robbery itu disebut-sebut sebagai kejahatan yang nyaris sempurna karena pelakunya tak kunjung berhasil ditangkap hingga Januari 1956, hanya beberapa hari sebelum berakhirnya batas waktu tuntutan untuk perampok.
Baca Juga
19 Maret 1976: Perpisahan Putri Margaret dan Lord Snowdon, Perceraian Pertama di Kerajaan Inggris Sejak Raja Henry VIII
18 Maret 1967: Bencana Supertanker Pertama di Dunia, 119 Ribu Ton Minyak Mentah Tumpah
17 Maret 2004: Konflik Antaretnis Albania dan Serbia Picu Kerusuhan di Kosovo, 14 Orang Dilaporkan Tewas
Otak perampokan itu adalah Anthony "Fats" Pino, seorang kriminal yang merekrut 10 pria lain untuk mengintai depot selama 18 bulan. Hal itu dilakukan untuk mencari tahu kapan mobil-mobil itu mengangkut uang paling banyak.
Advertisement
Anak buah Pino pun berhasil mencuri sistem alarm di depot tersebut dan mengembalikannya sebelum orang-orang menyadari keberadaan mereka.
Dengan menggunakan jaket panjang berwarna navy blue, topi sopir yang serupa dengan seragam pegawai Brinks, dan topeng karet Halloween, para perampok masuk ke dalam depot dengan menggunakan kunci duplikat dan mengikat sejumlah karyawan di ruang penghitungan perusahaan.
Memenuhi 14 tas dengan uang tunai, koin, dan cek, jumlah curian mereka berbobot lebih dari setengah ton. Setelah melancarkan aksinya sekitar 30 menit, mereka segera keluar.
Dari aksinya tersebut, mereka berhasil mengumpulkan US$ 2,7 juta atau sekitar Rp 36 miliar -- dengan nilai saat ini. Angka tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah perampokan AS hingga saat itu.
Tidak ada satu pun orang yang terluka dalam perampokan tersebut. Para perampok pun tak meninggalkan jejak, selain dari tali yang digunakan untuk mengikat karyawan dan salah satu topi sopir.
Dilansir History, geng tersebut pun berusaha untuk menjauhi masalah dan tak menyentuh uang tersebut selama enam tahun hingga batas waktu tuntutan berakhir.
Mereka nyaris berhasil menjalankan rencananya. Namun hal tersebut gagal setelah Joseph "Specs" O'Keefe meninggalkan bagiannya dengan anggota lain karena ia harus mendekam di penjara atas kasus lain.
O'Keefe yang khawatir ditipu, menunjukkan tanda-tanda bahwa dirinya akan mulai angkat bicara. Kelompok perampok itu pun mengirim pembunuh bayaran untuk membunuh O'Keefe, namun sang algojo ditangkap sebelum menyelesaikan aksinya.
O'Keefe yang terluka, membuat kesepakatan dengan FBI untuk bersaksi atas komplotan perampoknya.
Delapan dari sebelas perampok Brinks berhasil ditangkap dan diberi hukuman penjara seumur hidup. Dua di antaranya meninggal sebelum bisa pergi ke pengadilan.
Hanya sebagian kecil dari uang itu yang berhasil diperoleh kembali, di mana sisanya disebut-sebut disembunyikan di bukit sebelah utara Grand Rapids, Minnesota. Pada 1978, perampokan terkenal itu diabadikan dalam film The Brinks Job, yang dibintangi Peter Falk.
Selain peristiwa Great Brink's Robbery, pada 17 Januari 1929 menjadi hari 'lahir' Popeye the Sailor Man.
Tokoh fiksi kartun Popeye pertama kali muncul dalam bentuk komik di harian Amerika Serikat King Features, Thimble Theatre. Ia lahir dari hasil kreasi seniman bernama Elzie Cisler Segar.
Tak hanya itu, pada 17 Januari 1991, juga tercatat sebagai awal dari serangan Koalisi Perang Teluk ke Irak. Koalisi tersebut terdiri dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, dan Arab Saudi dalam upaya membantu Kuwait yang tengah berperang melawan Irak.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.