Sukses

Jual Sandal Jepit Gambar Mahatma Gandhi, Amazon Buat India Geram

Ini adalah kejadian kedua yang membuat India marah kepada situs jual beli itu. Sebelumnya, keset dengan bendera India pun dijual di Amazon.

Liputan6.com, New Delhi - Sebuah sandal jepit dengan wajah pahlawan ikonik kemerdekaan India Mahatma Gandhi dijual di Amazon. Akibatnya, India kembali meledak marah.

Ini adalah kejadian kedua yang membuat India marah kepada situs jual beli itu. Sebelumnya, keset dengan bendera India pun dijual di Amazon. Protes pun dilancarkan agar perusahaan tersebut menarik penjualan keset itu.

Selain meminta menarik penjualan, pada Rabu 11 Januari, Menlu India, Sushma Swaraj menuntut permintaan maaf dari Amazon. Ia juga berencana akan mengambil tindakan keras terhadap situs itu.

Ada pun sandal jepit Mahatma Gandhi masih terlihat di situs penjualan pada Minggu pagi. Namun, beberapa jam kemudian hilang dari peredaran. Demikian dikutip Liputan6.com dari Al Jazeera, Senin (16/1/2017).

Pada hari Sabtu, kementerian luar negeri India mengatakan bahwa duta besar mereka di Washington telah diperintahkan untuk menyampaikan kepada Amazon sambil memberikan platform untuk vendor pihak ketiga, mereka harus menghormati kepekaan India dan sentimen. Demikian disampaikan juru bicara Kemlu India, Vikas Swarup.

Beberapa orang meninggalkan komentar di Customer Reviews di Amazon mengutuk penjualan sandal itu.

"Coba bayangkan alas kaki Anda menampilkan orang tua Anda sendiri atau kakek-nenek dan akankah nyaman ? Dimana hormat dan kasih sayang Anda?" tulis akun bernama Ramesh.

"Amazon tak punya malu. Pertama menjual keset bendera India dan sekarang Mahatma Gandhi. Jeff Bezos kehilangan pikirannya," tulis seorang pengguna anonim.

Bezos adalah pendiri Amazon.

Sandal jepit itu dijual seharga US$ 16,99. Dalam keterangan dijelaskan, sandal itu "dicetak secara profesional" dan pemakainya  "akan terlihat keren serta membuat seseorang tersenyum".

Amazon tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Amazon telah membuat terobosan di India. Mereka berencana untuk menginvestasikan US$ 5 miliar di negara itu sejak pasar e-commerce berkembang pesat pada tahun 2013.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.