Sukses

Bicarakan Nasib Palestina, Mahmoud Abbas Bertemu Paus Fransiskus

Rencana Trump memindahkan kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem mengkhawatirkan Palestina.

Liputan6.com, Vatikan City - Selain meresmikan pembukaan Kedutaan Besar Palestina di Vatikan, Presiden Mahmoud Abbas juga bertemu dengan Paus Fransiskus.

Dalam pertemuan itu, Abbas mengemukakan kekhawatirannya atas nasib Palestina setelah Donald Trump jadi presiden AS. Terlebih ada rencana Trump akan memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Palestina jelas menentang keputusan Trump untuk memindahkan kedubes ke Yerusalem. Hal itu justru membunuh harapan untuk bernegosiasi melalui perjanjian damai Palestina-Israel. Dan kota yang suci yang diakui umat Islam dan Kristiani itu diambang bahaya.

"Kami hanya berharap kabar itu tidak benar. Karena justru kemunduran dan akan menganggu proses perdamaian," kata Abbas seperti dikutip dari AP pada Senin (16/1/2017).

Ia justru meminta Trump untuk membuka dialog antara Palestina dan Israel.

Sementara itu, Paus Fransiskus lewat juru bicaranya mengatakan, Vatikan mengerti kekhawatiran Palestina dan juga kota Yerusalem itu sendiri.

Ada pun Trump, ia belum memberikan sinyal kebijakan yang jelas di Timur Tengah. Namun ia memberi tanda cenderung simpati ke Israel jauh dari apa yang dilakukan oleh pemerintah AS sebelumnya.

Vatikan sendiri telah lama meminta perhatian dan dukungan internasional agar Yerusalem diberikan status suci dan dilindungi.

Dalam komunike setelah pertemuan Abbas, Takhta Suci tidak mengacu Yerusalem dengan nama tetapi mengatakan selama pembicaraan "penekanan ditempatkan pada pentingnya menjaga kesucian tempat suci bagi pemeluk ketiga agama Ibrahim."

Dalam pertemuan tersebut, Abbas dijamu oleh Fransikus dengan hadiah mengingat kelahiran Kristen di Tanah Suci, termasuk batu dari Gereja Makam Suci di Yerusalem dan dokumentasi tentang pemulihan yang berkelanjutan dari Gereja Nativity di Bethlehem.

Setelah pertemuan kepausan, Abbas secara resmi meresmikan kedutaan Palestina baru di seberang jalan dari salah satu gerbang utama Vatican City. Dia menarik tirai untuk memperlihatkan plakat dan bendera Palestina dari tiang bendera di luar jendela.

Kedutaan, yang terletak di gedung yang sama dengan kedutaan Peru, Ekuador dan Burkina Faso, datang setelah perjanjian baru-baru ini di mana Vatikan secara resmi mengakui "Negara Palestina."

"Kedutaan ini adalah tempat kebanggaan untuk kami dan kami berharap semua negara di dunia akan mengakui negara Palestina, karena pengakuan ini akan membawa kita lebih dekat kepada proses perdamaian," katanya.

Abbas awalnya menerima undangan untuk berada di Paris pada hari Minggu, tetapi pejabat Prancis mengatakan kunjungan itu telah ditunda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.