Sukses

Bercanda Soal Bom, 2 WNI Sebabkan Penerbangan Ditunda 11 Jam

Penerbangan Royal Brunei dari Jeddah mengalami penundaan karena gurauan bom yang dikeluarkan dua orang WNI.

Liputan6.com, Jakarta - Candaan dua orang WNI berujung fatal. UWD (56) asal Jombang dan TKW (50) dari Magetan ditahan aparat keamanan Arab Saudi karena bergurau membawa bom dalam penerbangan pesawat Royal Brunei.

Kejadian bermula saat kakak beradik ini ditemani saudara mereka yang baru pulang umrah, ditanyai oleh pramugari penerbangan ketika mereka menawarkan bantuan mengangkat barangnya.

"Berat banget, Bu. Koper ini apa isinya?" tanya paramugari dalam bahasa Melayu seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Kamis (12/1/2017).

"Dari Arab Saudi masa bawa bom. Ya, oleh-oleh lah, Bu," jawab penumpang tadi.

Candaan ini ditanggapi serius pramugari tersebut. Ia langsung bergegas ke ruang pilot dan melaporkan ulah kedua penumpang tadi.

Sekitar setengah jam kemudian, sang pramugari kembali lagi bersama beberapa petugas keamanan dan penanggung jawab Maskapai Royal Brunei di King Abdulaziz International Airport (KAAIA), Jeddah. Kedua Jemaah tadi langsung diminta turun dan dibawa oleh petugas keamanan.

Menurut keterangan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal, candaan dua orang ini menyebabkan pesawat mengalami penundaan penerbangan.

"Karena kasus ini semua penumpang diturunkan, semua barang diturunkan dan dicek ulang, penerbangan 11 jam ditunda," sebut Iqbal di kantor Kemlu, Kamis (12/1/2017).

Saat ini kedua orang tersebut ditahan di Penjara Dahban Arab Saudi. Kemlu melalui KJRI Jeddah langsung memberikan bantuan kekonsuleran demi melepaskan WNI tersebut dari tahanan.

"Kita sudah kirim nota minta mereka dibebaskan karena tidak ada dari hasil interview kita gak ada indikasi gak ada tujuan serius itu becanda saja," ucapnya.

Menambahkan pernyataan Iqbal, Konsul Jenderal RI Jeddah M. Hery Saripudin mengimbau seluruh masyarakat yang hendak melakukan perjalanan dengan pesawat agar menjaga sikap-perilaku dan menghindari perkataan yang dapat memicu kepanikan yang berpotensi mengganggu keamanan umum.

"Janganlah bertingkah tidak semestinya saat berada dalam pesawat agar tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan penumpang lain. Hindari ucapan atau perkataan yang bisa menimbulkan kepanikan yang berpotensi mengancam kesalamatan penerbangan" pesan Konjen.

Konjen juga menekanan pentingnya bagi para jemaah umroh dan haji untuk memahami the dos and the donts yang berlaku di Negara Arab Saudi sebelum meninggalkan Tanah Air.

"Penting juga bagi para pengelola biro jasa perjalanan umroh memberikan penyuluhan secara memadahi kepada jemaahnya," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.