Sukses

Puluhan Orang Tewas di 4 Ledakan Bom Afghanistan

Ledakan bom di Afghanistan terjadi di tiga tempat, yakni di dekat Parlemen Kabul, wisma gubernur di Kandahar, dan di Provinsi Helmand.

Liputan6.com, Kabul - Serangkaian ledakan terjadi di Afghanistan pada Selasa 11 Januari 2017 waktu setempat. Puluhan orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Sebanyak 30 orang meninggal dunia dan 80 lainnya dilaporkan terluka dalam dua ledakan yang terjadi di dekat Parlemen Kabul.

Sementara itu dalam ledakan di wisma gubernur di Kandahar, setidaknya 11 orang tewas dan 14 lainnya terluka, termasuk Duta Besar Uni Emirat Arab.

Gubernur Kandhar Humayun Azizi dilaporkan terluka parah. Duta Besar Uni Emirat Arab, Juma Mohammed Abdullah al-Kaabi, dan sejumlah diplomatnya turut terluka.

Dubes al-Kaabi dan pejabat lainnya sedang menghadiri acara makan malam ketika serangan terjadi.

Sebelumnya, pengebom bunuh diri di Provinsi Helmand, menargetkan sebuah wisma yang digunakan pejabat intelijen. Peristiwa tersebut menewaskan setidaknya 7 orang dan menyebabkan enam lainnya luka-luka.

Ledakan di Kabul terjadi pada jam sibuk, di mana para pegawai sedang meninggalkan kompleks parlemen.

Taliban mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan bom yang terjadi di pusat kota tersebut.

"Kami merencanakan serangan ini untuk beberapa waktu dan rencana itu untuk menargetkan beberapa perwira senior badan intelijen," ujar juru bicara Taliban seperti dikutip dari BBC, Rabu (11/1/2017).

Peristiwa itu merupakan rangkaian serangan terbaru yang dilakukan Taliban dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar korban ledakan merupakan warga sipil, termasuk pegawai parlemen.

Menurut laporan Tolo News, seorang pengebom bunuh diri menyerang di luar pintu masuk parlemen dan diikuti oleh sebuah bom mobil.

Memburu 'Dalang' Ledakan Bom

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berjanji akan menangkap semua orang di balik serangkaian serangan tersebut.

"Tanpa malu Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan kepada warga, dan mereka bangga atasnya," ujar Ghani dalam sebuah pernyataan.

Menurut sejumlah sumber, kepala distrik National Directorate of Security --badan intelijen utama Afghanistan --turut tewas dalam ledakan yang terjadi di parlemen.

"Ledakan pertama terjadi di luar parlemen...bsejumlah pekerja tak bersalah tewas dan terluka," ujar seorang petugas keamanan parlemen yang turut terluka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.