Sukses

Tuntut Kenaikan Gaji, Militer Menyandera Menhan Pantai Gading

Menhan Donwahi disandera selama dua jam di rumah Gubernur Bouake. Penyanderaan itu dipicu tuntutan kenaikan gaji oleh sejumlah tentara.

Liputan6.com, Yamoussoukro - Setelah sempat disandera oleh sekelompok anggota militer selama dua jam, Menteri Pertahanan Pantai Gading, Alain-Richard Donwahi akhirnya dibebaskan. Motif penyanderaannya adalah menuntut gaji yang lebih baik.

Donwahi ditahan di rumah gubernur Bouake ketika tengah berkunjung ke kota kedua terbesar di Pantai Gading. Namun dalam hitungan jam, ia diizinkan meninggalkan tempat itu untuk menuju bandara dan bertolak ke Abidjan.

Seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (8/1/2017), pelepasan Donwahi terjadi beberapa menit setelah Presiden Pantai Gading, Alassane Ouattara tampil di televisi nasional dan mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan pihak pemberontak.

Selain Donwahi, wakil komandan elite garda republik dan wali kota Bouake juga ikut disandera dalam peristiwa itu.

Awalnya, sekelompok tentara yang marah mendatangi rumah itu dan berteriak menuntut bonus mereka segera dibayarkan. Menurut salah seorang wartawan yang juga ikut disandera di dalam rumah itu, Ange Aboa, para tentara sempat melepaskan tembakan dan granat berpeluncur roket.

"Kami mencoba menyelamatkan hidup kami, itu jelas sebuah bencana. Ada tembakan dan semua orang berlarian," jelas Aboa.

Pemberontakan berlangsung selama dua hari terakhir tepatnya dimulai pada Jumat lalu dan segera setelahnya menyebar dengan cepat ke sembilan kota di Pantai Gading. Para tentara ini menuntut hal yang sama yakni kenaikan gaji dan peningkatan kualitas hidup.

Dalam pernyataannya, Presiden Ouattara mengatakan, pemerintah setuju untuk mempertimbangkan tuntutan mereka.

"Saya ingin mengatakan bahwa cara untuk menyampaikan tuntutan ini tidak tepat. Ini menodai citra negara kita mengingat upaya yang tengah kami lakukan untuk menghidupkan kembali roda perekonomian," kata Ouattara.

Namun Ouattara tidak memberikan rincian tentang kesepakatan yang ditawarkannya kepada pemberontak.

Segera setelah penyanderaan usai, para tentara dilaporkan kembali ke barak mereka. Namun belum jelas apakah pemberontakan militer itu masih berlangsung, meski Menhan Donwahi telah dibebaskan.

"Ini sudah selesai. Beberapa tentara kami akan menjaga toko dan bank, tapi kebanyakan dari mereka akan kembali ke barak," ujar Sersan Mamadou Kone.

Pantai Gading yang merupakan eks jajahan Prancis merupakan ekonomi terbesar di Afrika Barat. Namun negara itu dinilai gagal mereformasi militer dan konflik bertahun-tahun telah memicu perpecahan internal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.