Sukses

Dubes Israel Minta Maaf Kepada Pejabat Kemlu Inggris, Ada Apa?

Karena perbuatan stafnya, Dubes Israel untuk Inggris, Mark Regev terpaksa meminta maaf kepada Sir Alan Duncan. Apa yang terjadi?

Liputan6.com, London - Duta Besar Israel untuk Inggris, Mark Regev meminta maaf atas kelakuan salah seorang stafnya yang mengatakan ingin "menjatuhkan" Sir Alan Duncan, Menteri Junior Urusan Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris. Sir Alan juga merupakan anggota parlemen dari Rutland dan Melton yang dikenal pro-Palestina.

Pejabat senior di Kedubes Israel, Shai Masot, dilaporkan membuat komentar tersebut di sebuah restoran di London. Tanpa sepengetahuan dirinya, pernyataannya tersebut direkam oleh seorang wartawan.

Seperti dilansir BBC, Minggu, (8/1/2016), Masot sempat mengatakan, bahwa Sir Alan telah menciptakan "banyak masalah."

Dalam permintaan maafnya, Dubes Regev menegaskan, pernyataan Masot tersebut bukan sikap dari Kedubes Israel terlebih sudut pandang pemerintah.

Rekaman Rahasia

Masot dilaporkan terlibat perbincangan dengan Maria Strizzolo, seorang staf menteri pendidikan Inggris. Ia tak menyadari bahwa ada seorang wartawan yang tengah menyamar dan merekam pernyataannya.

Dan sebagaimana diselidiki oleh Al Jazeera, percakapan tersebut berlangsung pada Oktober 2016 lalu.

Sir Alan yang selama ini kritis terhadap Israel dilihat sebagai "masalah" bagi Kementerian Luar Negeri Inggris jika dibandingkan dengan Menlu Boris Johnson. Pada dasarnya Masot melihat Johnson sosok yang baik.

"Dia hanya tidak peduli. Dia seorang idiot tapi telah menjadi menteri urusan luar negeri tanpa tanggung jawab apa pun. Jika sesuatu terjadi maka itu bukan salahnya, melainkan salah Alan Duncan," kata Masot kala itu.

'Tidak Dapat Diterima'

Crispin Blunt, Ketua Komite Urusan Luar Negeri mengatakan, pernyataan Masot "keterlaluan dan layak diselidiki."

Sementara itu Lord Stuart Polak, Direktur Conservative Friends of Israel mengatakan, pihaknya mengutuk setiap upaya untuk melemahkan Sir Alan, atau menteri mana pun, atau anggota parlemen mana pun.

Strizzolo yang menjadi lawan bicara Masot kala itu menjelaskan bahwa percakapan keduanya "tak bermaksud apa pun dan sekadar gosip."

Dalam pernyataan tertulisnya, Kedubes Israel untuk Inggris mengatakan bahwa pihaknya menolak pernyataan Masot yang benar-benar tidak dapat diterima.

"Komentar itu dibuat oleh seorang karyawan junior kedutaan dan bukan oleh seorang diplomat Israel. Yang bersangkutan akan mengakhiri masa kerjanya di kedutaan tak lama lagi," sebut pernyataan itu.

"Dubes Regev telah berbicara dengan Menteri Duncan untuk meminta maaf atas komentar tersebut. Dan menjelaskan sikap pihak kedutaan yang benar-benar tak terima dengan kata-kata itu," tulis pernyataan tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris mengonfirmasi bahwa Dubes Regev telah melayangkan permintaan maaf.

"Inggris memiliki hubungan yang kuat dengan Israel dan kita mempertimbangkan agar masalah ini ditutup," sebut jubir Kemlu Inggris.

Pada tahun 2014, Sir Alan sempat mengkritik keras pembangunan pemukiman ilegal Yahudi di wilayah Palestina. Ia menyebut tindakan itu telah menodai wajah dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.