Sukses

6 Ritual Unik untuk Meningkatkan Kesuburan

Berikut sejumlah ritual 'unik' untuk meningkatkan kesuburan, apa saja?

Liputan6.com, New York - Manusia modern semakin jauh dari kehidupan masyarakat pertanian. Kita sudah terpisah dari "dunia yang alami."

Di masa lalu, tepatnya jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang, manusia nyaris selalu berpaling kepada ritual untuk menyelesaikan masalah.

Jika ada panen gagal atau pasangan yang belum mendapatkan anak, maka yang dilakukan adalah melangsungkan upacara tertentu.

Diringkas dari listverse.com pada Jumat (6/1/2016), berikut ini adalah 6 ritual yang dilakukan untuk meningkatkan kesuburan dalam berbagai tradisi:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Cambuk Pohon Willow

Demi mencapai kesuburan yang penting untuk mendapatkan keturunan dan panen, ada 6 ritual yang menarik disimak. (Sumber Maroš Lištiak)

Jangan kira pencambukan wanita demi kesuburan sebagai upacara kuno yang barbar. Cobalah ke Cheko dan Slowakia saat Paskah. Telur-telur berhias indah bisa dianggap sebagai lambang kesuburan yang paling terlihat, tapi, selain itu, ada cambuk yang terbuat dari ranting-ranting pohon willow.

Pohon itu dipakai sebagai pengganti daun palem dalam tradisi Paskah ketika palem tidak tersedia.

Cambuk bernama pomlazka ini dihiasi dengan pita dan digunakan pada Senin Paskah untuk menebarkan kesehatan dan kecantikan kepada kaum wanita.

Kesegaran pohon willow disebut akan menular kepada para gadis serta menjamin kesehatan mereka. Kadang-kadang aksi ini disertai dengan siraman. Para wanita yang membukakan pintu yang diketuk mendapat siraman seember air dingin.

3 dari 7 halaman

2. Pfingstbluttlern

Demi mencapai kesuburan yang penting untuk mendapatkan keturunan dan panen, ada 6 ritual yang menarik disimak. (Sumber Vice)

Di desa Ettingen, Swiss, ada ritual yang dikenal sebagai Pfingstbluttlern, yang secara sederhana bisa dibilang sebagai menakut-nakuti wanita agar menjadi subur.

Pria-pria menempelkan cabang-cabang dan dedaunan untuk menyamar sebagai semak-semak. Ketika mereka 'meringkus' seorang wanita yang lewat, mereka menggendongnya ke air dan menceburkannya. Wanita itu diharapkan menjadi hamil selama ritual dilangsungkan.

Namun demikian, karena ritual itu berasal dari abad ke-19, mungkin saja ada alasan lain bagi kaum pria yang memang ingin melihat seorang wanita dalam pakaian yang basah.

4 dari 7 halaman

3. Upacara Bajak oleh Kerajaan

Demi mencapai kesuburan yang penting untuk mendapatkan keturunan dan panen, ada 6 ritual yang menarik disimak.(Sumber Bangkok Post)

Bukan hanya kesuburan manusia yang perlu ditingkatkan. Jika panen gagal, maka bisa timbul bala kelaparan. Untuk memastikan hasil panen, segala ritual berkaitan dengan pertanian pun muncul.

Di Thailand, upacara bajak oleh kerajaan berlangsung setiap tahun. Dua kerbau keramat menarik bajak di bawah pengawasan monarki atau anggota keluarga kerajaan lain.

Utusan dari Kementerian Pertanian berperan sebagai pemimpin upacara dan menuntun kerbau tersebut. Di belakangnya, ada wanita yang mengikuti sambil menebar benih dari sejumlah keranjang emas dan perak dengan diiringi doa oleh seorang rahib.

Kerbau itu diumpani dengan berbagai benih dan air bahkan sejenis minuman keras. Mangkuk berisi panganan pilihan hewan itu dapat digunakan sebagai alat untuk meramal panen di masa mendatang. Selesai upacara, para pengunjung akan memunguti benih yang telah ditebar karena dianggap sebagai pembawa keberuntungan.

5 dari 7 halaman

4. Wassailing

Demi mencapai kesuburan yang penting untuk mendapatkan keturunan dan panen, ada 6 ritual yang menarik disimak. (Sumber The Guardian)

Secara tradisi, di akhir masa Natal, sejumlah orang di beberapa wilayah di Inggris menyanyikan pohon-pohon apel. Orang-orang yang dijuluki "Wassailers" itu bernyanyi untuk membangunkan pohon-pohon apel menjelang musim panas dengan harapan hasil panen akan lebih baik.

Menurut tradisi, seorang "raja dan ratu" akan memimpin prosesi menuju perkebunan. Di sana, minuman wassail dibuat menggunakan sari apel dari tahun sebelumnya. Ke dalamnya dicelupkan roti yang kemudian digantungkan di pohon-pohon oleh ratu upacara.

Mereka melakukan ini untuk menyenangkan roh-roh yang mungkin tinggal di sana dan untuk membujuk pohon-pohon dengan cara menunjukkan kepada mereka betapa baiknya pohon-pohon itu pada tahun lalu.

6 dari 7 halaman

5. Tarian Kesuburan Obando

Demi mencapai kesuburan yang penting untuk mendapatkan keturunan dan panen, ada 6 ritual yang menarik disimak. (Sumber Analiza Cando)

Di Filipina, tradisi pribumi diserap ke dalam nilai-nilai Katholik. Di Obando, dulunya warga menari di depan berhala guna memohon kesuburan. Sekarang, mereka menari di depan gambar-gambar santo dalam tradisi Katholik.

Iringan panjang pasangan-pasangan yang belum memiliki anak mendorong wadah berisi patung-patung santo melintasi jalan-jalan.

Ketika sampai di sebuah gereja, pasangan-pasangan yang berdoa meminta anak kemudian menari di dalam. Mereka percaya bahwa gerak-gerik menurut irama musik berperan vital untuk kesuksesan ritual.

7 dari 7 halaman

6. Tiang Permohonan

Demi mencapai kesuburan yang penting untuk mendapatkan keturunan dan panen, ada 6 ritual yang menarik disimak. (Sumber  Wikimedia/Georges Jansoone)

Hagia Sophia di Istanbul dibangun oleh Kaisar Justinian dan menjadi salah satu lambang pencapaian dunia Bizantium. Sebelum menjadi gereja, bangunan itu sempat dijadikan mesjid dan sekarang menjadi museum.

Banyak orang berkunjung untuk mengagumi kubah besar dan sejarah situs itu, tapi ada beberapa yang datang untuk menempelkan jempol ke sebuah tiang pualam.

Tiang yang dimaksud itu disebut-sebut berasal dari salah satu Tujuh Keajaiban pada masa purba, yaitu Kuil Arthemis di Efesus.

Menurut legenda masa itu, kaisar sedang sakit kepala dan menempelkan kepalanya ke pualam yang dingin hingga menjadi sembuh.

Ketika ditemukan air menetes dari batu itu, tetesan itupun dianggap sebagai airmata Bunda Maria. Sekarang, orang menempelkan jempol mereka ke lubang tetesan agar disembuhkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.