Sukses

Israel Keluarkan Ancaman Teror Tahun Baru di India

Peringatan itu diterbitkan pada Jumat 30 Desember 2016 malam di Israel,

Liputan6.com, Mumbai - Pihak berwenang Israel mengeluarkan peringatan kepada India, bahwa akan terjadi serangan teroris terhadap wisatawan di Negeri Bollywood itu. Mereka pun mengimbau warganya untuk menghindari tempat-tempat umum di sana selama perayaan Tahun Baru 2017.

"Mendesak untuk lebih berhati-hati khususnya di barat daya India. Di mana wisatawan harus menghindari daerah ramai seperti pesta-pesta di pantai, klub, dan pasar," demikian disampaikan Biro Kontra-Terorisme Israel dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari BBC, Sabtu (31/12/2016). 

Imbauan itu mereka keluarkan karena India adalah tujuan wisata populer bagi warga Israel. Muda-mudi Israel sering melakukan perjalanan ke daerah-daerah seperti Goa untuk bersantai, setelah menyelesaikan wajib militer mereka.

Peringatan itu diterbitkan pada Jumat 30 Desember 2016 malam di Israel, setelah dimulainya Jewish Sabbath ketika kantor-kantor pemerintah tutup dan mengakhhiri kegiatan bisnis di akhir tahun.

Biro Kontra-Terorisme Israel juga mendesak warganya untuk menghubungi keluarga mereka di India, dan memberitahu mereka atas ancaman teror tersebut. Meski sejauh ini tak disebutkan bentuk ancaman tahun baru tersebut.

Sebelumnya pada 2012, istri diplomat Israel yang ditempatkan di India kritis terluka dalam serangan bom mobil bersama dengan sopir dan dua orang lain.

Insiden itu memicu ketegangan diplomatik ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Iran berada di balik serangan tersebut -- tuduhanan yang dibantah keras oleh pemerintah ibu kota Teheran.

Menyusul Peringatan Teror Tahun Baru Australia

Peringatan dari Israel itu dikeluarkan setelah beberapa jam setelah polisi anti-teror Australia menangkap pria yang mengancam akan meneror perayaan malam Tahun Baru di Sydney.

Pria berusia 40 tahun ditangkap di Bandara Sydney pada Kamis 29 Desember, setelah tiba dari pesawat rute London.

Sepekan sebelumnya, polisi Australia mengatakan mereka telah menggagalkan serangan teror besar direncanakan untuk Melbourne pada Hari Natal.

Rencana pengetatan keamanan juga telah disesuaikan pada pertemuan-pertemuan besar di seluruh dunia, setelah serangan truk maut di Nice dan Berlin.

Sementara itu di London, lebih dari 3.000 polisi dikerahkan untuk mengamankan perayaan malam Tahun Baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini