Sukses

Penebar Ancaman Bom Tahun Baru Sydney Dibekuk

Pria 40 tahun yang mengancam akan meledakkan bom saat malam Tahun Baru di Sydney, Australia ini ditangkap dari pesawat rute London.

Liputan6.com, Sydney - Polisi anti-teror Australia menangkap pria mencurigakan, terkait ancaman terhadap perayaan malam Tahun Baru di Sydney.

Pria 40 tahun itu ditangkap di Bandara Sydney pada Kamis 29 Desember setelah tiba di pesawat dari London.

"Dugaan ancaman itu dibuat di media sosial," kata Penjabat Wakil Komisaris Frank Mennilli seperti dikutip dari BBC, Jumat (30/12/2016).

Polisi juga menggerebek sebuah rumah dan fasilitas penyimpanan di Sydney. Mereka menyita dokumen dan hard drive komputer.

"Tidak ada ancaman lain untuk masyarakat," jelas pihak kepolisian setempat.

Kendati demikian, mereka tak memberikan rincian atas dugaan ancaman itu sebelum diumumkan oleh pihak pengadilan.

Penangkapan itu terjadi sepekan setelah polisi mengatakan mereka menggagalkan plot serangan teror yang direncanakan untuk Melbourne pada Hari Natal.

'Insiden Terisolasi'

Mennilli mengatakan pria itu tidak memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok ekstremis atau teroris lainnya.

"Dia dituduh melakukan tindak kejahatan, bukan pelanggaran teroris," tambahnya.

Lebih dari satu juta orang diperkirakan akan menghadiri pesta kembang api tahunan dalam perayaan Tahun Baru Sydney di pelabuhan.

Petugas dari Police Force Terrorism Investigation NSW (New South Wales) melakukan penangkapan setelah mendapatkan informasi dari masyarakat.

Wakil Komisaris Catherine Bakar mengatakan, polisi meyakini penangkapan itu adalah insiden yang terisolasi.

"Sebagai konsekuensinya, kami yakin bahwa tidak ada ancaman lain saat ini atau khusus untuk malam Tahun Baru. Kendati demikian kita meminta orang lain untuk tetap waspada, masyarakat seharusnya menikmati perayaan itu," kata Mennili dalam sebuah pernyataan.

"Masyarakat harus juga meyakinkan bahwa kami akan mengambil tindakan cepat untuk menjamin keamanan masyarakat," pungkas Mannili.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.