Sukses

Pecahkan Rekor, Polisi Australia Sita Lebih dari 1 Ton Kokain

Polisi Australia menyita 500 kilogram kokain saat malam Natal dan 606 kilogram lainnya pada Maret 2016 di Tahiti.

Liputan6.com, Sydney - Polisi Australia mengakhiri penyelidikan dua setengah tahun yang telah dijalankan pada Natal 2016, yakni dengan menggerebek dan menyita 500 kilogram kokain.

Penggerebekan 25 Desember, bersama dengan penyitaan 606 kilogram kokain dari sindikat yang sama pada awal tahun ini, bernilai sekitar 360 juta dolar Australia atau sekitar Rp 3,5 triliun. Itu merupakan penyitaan terbesar di Negeri Kanguru hanya dari kartel tunggal.

Penyelidikan yang diberi nama Operation Okesi itu, merupakan upaya bersama antara Polisi Federal Australia (AFP), Kepolisian New South Wales, dan Pasukan Perbatasan Australia.

"Pekerjaan ini dimulai dari rangkaian informasi kepada Kepolisian New South Wales dua setengah tahun lalu," ujar Komandan Kriminal Kepolisian Negara, Mark Jenkins, seperti dikutip dari CNN, Kamis (29/12/2016).

Polisi Australia mengatakan, kartel lokal itu memiliki jaringan internasional. Diyakini barang haram tersebut diselundupkan ke Australia melalui Sydney dengan menggunakan kapal nelayan.

Sebelumnya, polisi pernah menyita kokain seberat 606 kilogram dari kartel yang sama pada Maret 2016 di Tahiti. Polisi melakukan penyitaannya saat barang tersebut sedang dalam perjalanan ke Australia.

Ilustrasi kokain, sumber: Valerie Everett/Flickr

Pada awal tahun ini, polisi membuntuti sebuah kapal nelayan komersial berkuran besar yang berlayar dari Pasar Ikan Sydney menuju New South Wales. Saat malam Natal, sebuah perahu diluncurkan dari kapal yang lebih besar dan mendarat di Parsley Bay di Brooklyn, New South Wales.

Penyidik memasuki tempat tersebut, menyita 500 kilogram kokain dan menangkap tujuh orang. Selama empat hari berikutnya, polisi menangkap delapan orang di New South Wales Queensland, dan Tasmania.

Kelima belas orang itu merupakan penduduk lokal berusia 29 hingga 63 tahun, dan diduga menyamar sebagai nelayan untuk menutupi aksi mereka.

Menurut Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan, Australia merupakan negara dengan pengguna kokain tertinggi.

Berdasarkan survei nasional, sekitar 2,1 persen dari populasi--460.00 orang--diperkirakan telah menggunakan narkoba dalam beberapa tahun terakhir.

Di samping itu, penyitaan kokain oleh polisi juga meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun. Menurut Australian Criminal Intelligence Commission, antara Juli 2014 hingga Juni 2015, terdapat 3.236 kasus, terbesar sejak 2005.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.