Sukses

Ribuan Orang Hadiri Undangan Ultah Salah 'Setting' Remaja Meksiko

Banyak orang hadir di pesta Rubi. Mungkin salah satunya karena maskapai lokal, Interjet memberi diskon ke kota itu.

Liputan6.com, Mexico City - Terlihat semringah atas perhatian, Rubi Ibarra akhirnya bisa merayakan ulang tahunnya yang ke-15 di pedesaan di Meksiko. Menggunakan gaun pesta berwarna fuschia dan mahkota di kepalanya, Rubi tambak bahagia. Mengingat undangan ulang tahunnya sempat viral gara-gara sang ayah salah 'setting' di Facebook.

Saking meriahnya ulang tahun itu, keluarga harus mengawal Rubi melewati para kuli tinta dan fotografer sehingga remaja itu bisa menghadiri misa di lapangan alun-alun di negara bagian San Luis Potosi yang digelar pada Senin 26 Desember 2016. 

Sebuah papan billboard memperlihatkan tulisan "Selamat datang di pesta ulang tahun ke-15-ku," demikian dikutip dari ABCNews.com, Selasa (27/12/2016). Foto-foto Rubi terpampang di tiap sudut di tenda dan meja-meja dipenuhi dengan makanan.

Ribuan orang dari seluruh Meksiko datang ke komunitas La Joya untuk menghadiri perayaan "quinceanera", sebuah tradisi ulang tahun yang kalau di AS disebut 'sweet seventen', sementara di Meksiko 15 tahun. Biasanya, para orangtua di Meksiko kerap kali merayakan besar-besaran.

Adapun Rubi, gara-gara salah setting si ayah di Facebook untuk 'everyone', kisahnya pun menjadi viral. Padahal undangan ditujukan untuk keluarga, kerabat dan teman-temannya.

Berbagai meme pun bermunculan. Dari semua meme yang beredar, yang menjadikan pesta putrinya sebagai lelucon, Ibarra ternyata punya satu yang ia favoritkan.

"Yang mengatakan Donald Trump dan (Presiden Meksiko) Enrique Pena Nieto membuat kesepakatan agar para imigran ilegal di AS kembali ke Meksiko untuk hadir di ulang tahun Rubi," kata dia.

Meski demikian, banyak orang hadir di pesta Rubi. Mungkin salah satunya karena maskapai lokal, Interjet memberi diskon ke kota itu kepada mereka yang ingin hadir ke pesta ultah Rubi.

Perhatian dari ribuan orang itu membuat komunitas miskin di dekat tempat tinggal Rubi hidup kembali. Mobil-mobil menutupi jalan, polisi dan palang merah memonitor situasi.

Beberapa warga lokal berharap, ada hal baik terjadi dalam komunitas mereka.

"Gara-gara Rubi, perhatian orang-orang ke sini. Semoga mereka memperhatikan kami ke depannya, karena begitu banyak penangguran di sini," kata seorang warga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini