Sukses

26-12-2003: Gempa Koyak Situs Bersejarah Iran, 15.000 Orang Tewas

Bam, sebuah kawasan yang ditetapkan UNESCO sebagai situs bersejarah dunia luluh lantak akibat gempa pada 26 Desember 2003.

Liputan6.com, Jakarta - 26 Desember 2003 menjadi hari petaka bagi warga Iran, tepatnya yang bermukim di sekitar Kota Bam, kawasan situs bersejarah dunia. Pada hari itu, daratan Bam dikoyak gempat dahsyat.

Sekitar 15.000 orang dilaporkan tewas akibat reruntuhan bangunan yang terdampak gempa berkekuatan 6,3 skala Richter (SR). Sementara Badan Geologi Amerika Serikat menyebut lindu itu memiliki daya hentak 6,9 SR.

Pusat gempa berada di daratan yang memicu kehancuran besar di kawasan situs bersejarah yang ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO tersebut.

Sebagian besar gedung runtuh hingga rata. Televisi lokal melaporkan, sekitar 70% rumah dan bangunan hancur. Banyak orang yang terkubur reruntuhan bangunan karena lindu bergetar saat mereka sedang tertidur lelap.

Presiden Iran saat itu, Mohammad Khatami memerintahkan aparat setempat untuk segera melakukan evakuasi. Pesawat dan helikopter militer pun diterjunkan ke lokasi kejadian.

Seorang remaja berusia 17 tahun, Maryam kehilangan seluruh anggota keluarganya. "Ayah, ibu, nenek dan dua saudara saya terjebak di puing-puing," ujar dia, seperti dimuat BBC.

Proses evakuasi, penyelamatan, dan pengungsian terkendala akses jalan yang tertutup reruntuhan di sejumlah bagian, juga listrik yang padam. Saluran telepon pun putus.

Atas kondisi ini, banyak negara luar turut membantu. Rusia, Inggris, Jerman dan Spanyol mengirimkan pasukan terbaik mereka untuk memberikan pasokan makanan, pakaian dan bantuan lainnya.

Amerika Serikat mengirimkan tim khusus untuk memberikan bantuan dan tim ahli untuk menghadapi krisis secara efektif. "Doa kami haturkan untuk para korban dan keluarga," ujar juru bicara Gedung Putih kala itu, Scott McClellan.

Bam, kota seluas 1.000 kilometer persegi, terletak di sebelah tenggara Teheran. Menjadi salah satu situs bersejarah dunia yang diakui UNESCO. Salah satu situs bersejarah yang terkena dampak gempa adalah bangunan berusia 2.000 tahun.

Iran menjadi salah satu negara yang paling rawan diguncang gempa. Gempa paling mematikan terjadi pada tahun 1990 yang menyebabkan 35 ribu orang tewas. Untuk itu, Pemerintah Iran mencanangkan pendidikan dan sosialisasi khusus terkait gempa kepada masyarakat.

Sejarah lain mencatat pada 26 Desember 1859, kapal Onrust milik Belanda ditenggelamkan laskar pengikut Pangeran Antasari dalam Perang Banjar di Lewu Lutung Tuwur, Barito Utara, dipimpin para panglima Dayak, diantaranya Panglima Sogo.

Kemudian pada 26 Desember 2004, gempa bumi dahsyat terjadi di Samudra Hindia, lepas pantai Aceh. Gempa tektonik berkekuatan Mw 9.0 menyebabkan gelombang tsunami yang menewaskan sedikitnya 250.000 jiwa di belasan negara di Asia Tenggara, Asia Selatan dan pantai Afrika Timur. Bencana nasional, seluruh surat kabar membuka dompet kemanusiaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini