Sukses

Alasan PM Malaysia Sebut Nama Ahok Saat Demo Dukung Rohingya

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam demo mendukung Rohingya awal Desember lalu menyebut menyinggung nama Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak membuat heboh. Ia turun ke jalan dalam demo mendukung etnis Rohingya di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu

Dalam orasinya PM Najib tiba-tiba menyinggung nama Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Jangan protes Ahok saja... Ahok, Ahok lah. Rohingya mesti diperjuangkan di Indonesia," ujar Najib pada 4 Desember lalu.

Pernyataan PM Najib menyebabkan dirinya dihujani pertanyaan baik dari dalam negeri Indonesia atau di negaranya sendiri Malaysia, terkait apa tujuan sebenarnya Najib membawa-bawa nama Ahok dalam demo.

Menanggapi pertanyaan yang beredar, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Zahrain Mohamed Hashim mengatakan, ada alasan tepat kenapa PM Najib melakukan hal tersebut.

"Maksud PM Najib jangan demo Ahok saja, jadi bukan maksud mencampuri urusan negara lain," sebut Zahrain, di Kantor Kedutaan Malaysia, Kamis (22/12/2016).

"Jadi maksudnya bukan cuma isu Ahok saja yang terangkat tapi isu Rohingya juga harus diperhatikan," sambung dia.

Ia menambahkan, saat demo tersebut Najib juga menyebut nama Presiden Joko Widodo. Hal ini ditujukan untuk mengajak mantan Walikota Solo tersebut untuk punya perhatian lebih lagi atas masalah Rohingya.

"Isu rohingya mungkin disalahartikan. kalau di Malaysia ada aksi solidarity tentang isu Rohingya mungkin ini jadi miskonsepsi khususnya bagi Warga Indonesia apalagi terkait dengan pidato PM Najib yang sebut Presiden Indonesia, tapi itu spontan dan berbicara dengan passion tanpa agenda atau maksud tertentu," kata Zahrain.

"PM Najib sebut nama Jokowi itu sebagai seorang kawan yang ada personal touch dengan beliau. Di situ Najib mengajak Jokowi sebagai kerabat dekatnya sekaligus Presiden Indonesia untuk sama-sama concern terhadap isu rohingya," paparnya.

Dubes pun menginginkan, di masa depan salah pengertian seperti ini tidak terjadi lagi. Sebab, [Indonesia]( 2669713 "") dan Malaysia merupakan saudara erat yang harus saling mendukung dalam menghadapi dan melihat masalah global.

"Saya harap Indonesia tidak melihat ini dalam arah yang salah. Ini merupakan seruan bagi negara saudara untuk melihat problem ini," sebutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.