Sukses

ISIS Tawarkan US$ 1 Juta Bagi 'Pembunuh' Tentara Cantik Ini

Joanna Palani berhenti kuliah dan memutuskan bergabung dengan kelompok bersenjata yang memerangi ISIS.

Liputan6.com, Kopenhagen - ISIS dilaporkan telah menawarkan US$ 1 juta atau sekitar Rp 13,39 miliar bagi pihak yang mampu membunuh seorang perempuan Kurdi-Denmark yang berhenti kuliah pada 2014 untuk memerangi ISIS.

Joanna Palani saat ini sedang berada di balik jeruji besi dan menghadapi pengadilan pada 20 Desember 2016 di Kopenhagen, karena telah meninggalkan Denmark setelah dikenakan larangan perjalanan 12 bulan yang dikeluarkan pada Juni 2015.

Ironisnya, jika terbukti bersalah, ia harus menghadapi dua tahun penjara di bawah undang-undang baru yang dirancang untuk membendung aliran militan ISIS dari Denmark ke Timur Tengah.

"Bagaimana saya bisa menimbulkan ancaman bagi Denmark dan negara-negara lain dengan menjadi seorang tentara resmi yang Denmark latih dan dukung langsung untuk memerangi ISIS," tulis Palani di Facebook tak lama setelah paspornya disita.

Dikutip dari Independent, Selasa (20/12/2016), sosok Palani yang menarik perhatian sering dijadikan subyek ancaman baik secara online maupun offline.

Menurut laporan al-Arabiya, tawaran hadiah terakhir bagi mereka yang bisa membunuh Palani dikeluarkan oleh saluran media sosial ISIS dalam beberapa bahasa berbeda selama akhir pekan.

Perempuan berusia 23 tahun yang keluarganya berasal dari Etnis Kurdi di Iran tersebut, lahir di sebuah kamp pengunsi di Ramadi, Irak, selama Perang Teluk pertama. Keluarganya memperoleh suaka di Denmark ketika ia masih kecil.

Palani berhenti meraih gelar politiknya untuk bergabung dengan revolusi Kurdi untuk memerangi ISIS setelah kelompok militan itu bangkit pada 2014. Ia juga berperang bersama Kurdish People’s Protection Units (YPG) di Suriah utara dan pasukan Peshmerga forces in Irak.

Dalam postingan Facebooknya, Palani mengatakan bahwa ia terinspirasi memperjuangkan hak-hak perempuan untuk demokrasi, atas nilai-nilai Eropa yang ia pelajari sebagai gadis Denmark.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.