Sukses

Jelang Final AFF 2016, Ini 5 Fakta Menarik Timnas Thailand

Thailand merupakan raja sepakbola Asia Tenggara, mereka telah melewati sejarah sepakbola panjang dan penuh liku selama 100 tahun.

Liputan6.com, Bangkok - Pada Sabtu nanti, Indonesia akan berhadapan dengan tim nasional Thailand dalam partai Final AFF 2016. Negeri Gajah Putih dikenal sebagai raja kulit bundar di Asia Tenggara.

Thailand bukan anak kemarin sore. Tercatat asosiasi sepakbola sudah terbentuk sejak 1916 dan tepat berusia 100 tahun pada 2016 ini.

Sepanjang satu abad, ada beberapa kejadian bersejarah yang melintasi sepakbola Thailand. Peristiwa-peristiwa tersebut dinilai sebagai fondasi kuat dan tonggak persepakbolan mereka saat ini.

Dilansir dari Bangkok Post, berikut enam kejadian penting yang terjadi dalam sepakbola Thailand 100 tahun ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dibentuk oleh Raja

1. Dibentuk Raja pada 1916

Kiatisuk Senamuang (Manjunath Kiran / AFP)


Pulang belajar dari Oxford Inggris, Raja Vajiravudh atau Rama VI punya keinginan besar untuk membuat tim sepakbola di negaranya.

Akhirnya cita-cita tersebut terwujud pada 25 April 1916. Karena ide pertama kali dilontarkan oleh dirinya, sampai saat ini Timnas Thailand menganggap Raja Vajiravudh sebagai bapak spiritual mereka.

Saat Raja Rama VII menggatikan Rama VI, setelah organisasia sepak bola Thailand akhirnya dibentuk pada November 1925.

Raja Rama VII, mendirikan itu sebagai perwujudan dari keinginan sang kakak.

2. 'Dibantai' di Olimpiade


Pertandingan internasional tak resmi pertama timnas Thailand berlangsung pada 1930.

Kala itu, tim 'war elephant' berhadapan dengan Indochina -- gabungan pemain dari Vietnam Selatan dan Prancis.

Meski pertandingan pertama dilangsungkan pada 1930, pertandingan resmi baru mereka ikuti pada 1956. Saat itu, mereka turut serta dalam kualifikasi Olimpiade Melbourne.

Hasilnya menyedihkan. Di Stadion Melbourne Cricket Ground, mereka dicukur Meksiko, 0-9.

Sama sekali tak kapok, mereka kembali ikut serta di kualifikasi Olimpiade Meksiko 1968. Namun, situasinya lebih buruk lagi.

Mereka dibantai habis oleh Bulgaria dengan skor 0-7, Guatemalla 1-4 dan Republik Ceko 0-9.

Menariknya, gol Udomsilp Sornbutnark ke gawang Guatemala merupakan gol pertama Thailand di partai resmi dunia.

Meski gagal di dua olimpiade, banyak pihak mengira, Olimpiade Melbourne merupakan era baru sepakbola Thailand.

Pasalnya, salah satu, pemain dalam pertandingan tersebut Samruay Chaiyong langsung dikirim ke Jerman untuk ikut sekolah kepelatihan.

Pulang dari Jerman, Samruay Chaiyong mendirikan klub sepakbola Rajivithi. Tim itu jadi salah satu yang tersukses di Thailand dengan menjuarai Piala Kor Royal empat kali dan mengirim sejumlah pemain ke Timnas Thailand.

3 dari 3 halaman

Merajai Asia Tenggara

3. Era Kebangkitan

Tim Nasional Thailand. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Thailand bergabung dengan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) pada 1954. Pada 1972 mereka ikut serta dalam Piala Asia yang saat itu diselenggarakan di Bangkok.

Hasilnya lumayan baik. Berhasil menahan Irak dan kalah tipis dari Irak, mereka tetap bisa lolos ke semifinal.

Namun, di semi final mereka harus bertemu Korsel. Sempat diperkirakan akan tak bisa mengimbangi kesebelasan Negeri Ginseng, Thailand membalikkan prediksi.

Mereka memang kalah. Namun, kekalahan tersebut mereka terima lewat drama adu penalti. Kalah terhormat.

Kalah dari Korsel, di perebutan tempat ketiga, timnas Thailand mengukir prestasi, mereka berhasil merebut tempat ketiga usai mengalahkan Kamboja.

4. Akhir dari 12 tahun penderitaan

Thailand dianugerahi gelar raja sepakbola Asia Tenggara karena berhasil menjuari AFF Cup tiga kali berturut-turut. Dari 1998 sampai 2002 piala tersebut tak pernah berpindah tangan.

Saat itu, Thailand menjadi raja karena kejeniusan penyerang Kiatisak Senamuang yang sekarang menjabat sebagai pelatih di tim tersebut.

Namun, gelar pada 2002 merupakan piala terakhir yang berhasil direbut Thailand selama lebih dari satu dekade.

Di kejuaraan selanjutnya, Thailand selalu keok. Penderitaan itu akhirnya berakhir usai Senamuang ditunjuk jadi pelatih.

Pada 2014, mereka berhasil jadi juara di depan 90 ribu pendukung Malaysia yang memadati Stadion Bukit Jalil.

Pertandingan pertama di Bangkok mereka berhasil mengamankan kemenangan dengan skor 2-0.

Tetapi, di Kuala Lumpur, jantung seluruh pendukung dan pemain Thailand hampir copot. Pasalnya, di babak pertama Harimau Malaya berhasil melesatkan tiga gol.

Mukzijat terjadi di babak kedua, gol disarangkan dua pemain Thailand Charyl Chappuis dan Sarach Yooyen mengubah kedudukan, jadi 3-2. Saat peluit panjang ditiup, akhirnya Thailand juara dengan agregat 4-3.

Kemenangan ini begitu manis. Sebab, mereka mengakhiri puasa gelar selama 12 tahun.
 
5. Ikut Serta Dalam Piala Dunia

Bukan timnas putra yang berhasil ikut piala dunia. Namun, prestasi ini diciptakan timnas wanita.

Prestasi itu dicetak tahun 2015 lalu. Mereka ikut serta dalam ajang piala dunia sepakbola wanita di Kanada.

Walau masuk piala dunia, hasilnya tak begitu memuaskan. Mereka kalah 0-4 dari dua eks Juara Jerman dan Norwegia.

Namun, dalam pertandingan lainnya Thailand berhasil menang. Mereka melibas wakil dari Afrika, Pantai Gading 3-2.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini