Sukses

Putin dan PM Jepang Segera Akhiri Sengketa Perang Dunia II?

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan PM Shinzo Abe dalam kunjungan resminya ke Jepang.

Liputan6.com, Yamaguchi - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe selama hampir 90 menit pada Kamis 15 Desember 2016 malam. Hal tersebut dilakukannnya di awal kunjungan resmi yang terakhir kali dilakukan semenjak 11 tahun lalu.

Masalah ekonomi dan keamanan merupakan isu terdepan yang dibicarakan oleh kedua pemimpin itu.

Berbicara setelah melakukan pertemuan awal di resor air panas Otani Sanso, Yamaguchi, PM Abe mengatakan bahwa mereka juga membahas tentang sengketa yang telah berlangsung selama 71 tahun di Kepuluan Kuril, Jepang utara.

"Kami juga berbicara tentang kemungkinan kegiatan ekonomi bersama di pulau-pulau yang berada di bawah sistem khusus dan isu-isu yang berkaitan dengan perjanjian damai," ujar Abe.

Kepuluan Kuril terdiri dari empat pulau, yakni Iturup, Kunashir, Shikotan dan Habomai. Wilayah tersebut diduduki oleh Rusia hanya tiga hari sebelum Perang Dunia II berakhir.

Dikutip dari CNN, Jumat (16/12/2016), hal tersebut membuat Rusia memiliki kontrol penuh atas kepulauan Kuril. Sementara itu Jepang masih menganggap empat pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya.

Pada Kamis siang, Putin dan Abe berdiskusi soal free passage penduduk pulau serta potensi proyek ekonomi bersama yang akan dibangun di pulau-pulau tersebut.

Sementara Tokyo berharap dapat membuat kemajuan untuk memiliki kembali pulau-pulau tersebut, para ahli mengatakan pembicaraan keduanya tidak akan membuahkan hasil semacam itu.

"Saya sulit membayangkan Putin menandatangi perjanjian dengan Jepang untuk menyerahkan beberapa pulau karena kebijakan Rusia sangat nasionalis akhir-akhir ini," ujar Gerry Hudson di Mershon Center for International Security Studies Ohio State University.

Dalam pertemuan tersebut, PM Abe juga mengungkapkan kekhawatirannya soal isu kemanusiaan di Suriah dan meminta Rusia untuk memainkan peran yang membangun. Sementara itu Putin menegaskan dukungannya kepada Pemerintahan Bashar al-Assad.

Mantan diplomat AS William Courtney mengatakan, kunjungan Putin ke Jepang merupakan sebuah pesan yang ditujukannya kepada Amerika Serikat. Namun, Putin bukan satu-satunya negara yang 'merayu' Jepang.

Kunjungannya itu berlangsung kurang dari sebulan setelah Abe menjadi pemimpin negara pertama yang bertemu dengan Presiden terpilih AS Donald Trump.

"Saya sangat terhormat menjadi pemimpin negara pertama yang bisa bertemu dengan presiden AS terpilih. Aliansi Jepang-AS merupakan sumbu diplomasi dan keamanan Jepang. Aliansi menjadi hidup hanya jika ada kepercayaan antara kami. Saya ingin membangun kepercayaan tersebut dengan Trump," ujar Abe yang menyebut bahwa kunjungan 17 November itu sebagai pertemuan 'tidak resmi'.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.