Sukses

Demokrasi yang Kian Terdesak Bikin Dunia Khawatir

Dino Patti Djalal mengungkap, terdesaknya multikuturalisme, pluralisme, demokrasi, dan toleransi menjadi kekhawatiran negara-negara dunia.

Liputan6.com, Nusa Dua - Dalam panel diskusi kedua pada Bali Democracy Forum IX, para pembicara yakni Letnan Jenderal Agus Widjojo, Duta Besar Inggris Moazzam Malik, dan Mantan Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan, merasa khawatir melihat multikuturalisme, pluralisme, demokrasi, dan toleransi yang semakin terdesak dalam situasi dunia saat ini.

Hal itu diungkapkan oleh ketua panel diskusi dua, Dino Patti Djalal, yang membahas soal Fostering Religious Harmony and Countering Violent Extremism and Discrimination through Democratic Responses.

Kepada awak media, Djalal menyebut bahwa peserta panel juga khawatir melihat semakin tinggi rasa xenofobia, yakni ketakutan terhadap orang asing.

"Ada perasaan demokrasi dalam kondisi defensif di berbagai wilayah, di mana demokrasi menghadapi banyak hambatan," ujar Mantan Wakil Menteri Luar Negeri itu di Bali International Convention Center, Jumat (9/12/2016).

"Kita tidak bisa taken for granted demokrasi, pluralisme, dan toleransi. Kita harus benar-benar menegekan prinsip-prinsip yang penting," imbuh dia.

Dalam panel diskusi tersebut juga dibahas kaitan Islam dengan demokrasi dan pluralisme. Menurut Djalal, saat ini Islam menghadapi tantangan persepsi di dunia barat yang terlihat dari semakin maraknya Islamfobia.

Ia juga menyebutkan, dalam panel diskusi tersebut umat Islam harus berbenah diri.

"Tadi juga disebutkan bahwa umat Islam harus berbenah diri untuk menyelesaikan hal-hal seperti ketidakadilan, keterbelakangan, kemiskinan yang terjadi di dunia Islam dan juga dalam berkomunikasi dalam komunitas non muslim," kata pria yang pernah bertugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.