Sukses

Intel AS dan Inggris Curi Dengar Percakapan Telepon dari Pesawat?

Liputan6.com, New York - Ini informasi yang mengejutkan: menurut laproran harian La Monde di Prancis, pihak National Security Agency (NSA) di Amerika Serikat dan Government Communications Headquarters (GCHQ) di Inggris telah menyadap sambungan telepon dalam penerbangan selama 10 tahun terakhir ini.

La Monde mengutip bocoran dokumen Edward Snowden, kemudian menyebutkan bahwa dua lembaga tersebut sudah mulai membidik pengunaan telepon dalam penerbangan komersial sejak 2005.

Dikutip dari Fox News pada Jumat (9/12/2016), presentasi GCHQ pada 2012 membeberkan rincian program "Southwinds" yang mengumpulkan kegiatan selular, komunikasi suara, data, dan isi panggilan dalam penerbangan komersial.

Dokumen sangat rahasia itu menjelasakan bahwa telepon bisa disadap ketika pesawat telah berada di ketinggian lebih dari 10 ribu kaki (sekitar 3 kilometer), demikian menurut La Monde. Sinyal telepon dapat disadap oleh stasiun-stasiun rahasia di darat karena dilewatkan melalui satelit.

Program itu disebut-sebut terbatas pada kawasan-kawasan yang berada dalam cakupan perusahaan telekomunikasi Inggris, yaitu Inmarsat. Kawasan yang dimaksud adalah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Ketika dihubungi oleh FoxNews.com, pihak Inmarsat menolak memberikan komentar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantahan demi Bantahan

Tertuang dalam perincian dokumen NSA tentang rencana "pelacakan penerbangan sipil seluruh dunia", La Monde melaporkan bahwa penerbangan Air France mendapat perhatian khusus dan diincar sejak 2005.

Melalui surel kepada FoxNews.com, penerbangan itu menjelaskan bahwa laporan pengintaian tersebut palsu adanya, "Komunikasi suara tidak mungkin dilakukan dalam penerbangan Air France."

"Pada 2007, sistem komunikasi GSM diuji dalam pesawat jangkah menengah selama beberapa minggu. Uji awalnya tidak mengandung kesimpulan dan proyek itu ditinggalkan."

"Bukan hanya itu, sistem konektivitas terpasang dalam penerbangan Air France tidak mencakup komunikasi suara."

Air France menambahkan bahwa keselamatan penerbangan menjadi prioritas utamanya. Menurut surel itu, “Sejalan dengan regulasi internasional untuk industri, sistem konektivias dalam pesawat tidak terhubung sama sekali denan perangkat lain dalam pesawat.”

Telepon GSM disebut-sebut dalam bocoran dokumen, demikian menurut laporan La Monde yang mengacu kepada newsletter NSA terbitan 2010. Ada tertulis demikian, "Apakah kesamaan presiden Pakistan, penyelundup rokok, pedagang senjata, sasaran kontra terorisme, dan sasaran penyebar peperangan?"

"Mereka semua menggunakan telepon GSM selama penerbangan, dan dilacak oleh sistem SIGINT."

SIGINT mengacu kepada signals intelligence—diterjemahkan sebagai intelijen sinyal—atau informasi yang diperoleh dari sinyal dan sistem elektronik.

Ilustrasi layanan internet dalam pesawat terbang menggunakan satelit Inmarsat. (Sumber The Conversation)

Presentasi GCHQ pada 2012 juga menyebutkan bahwa data dikumpulkan dari perangkat-perangkat BlackBerry melalui penyadapan kode PIN dan alamat surel BlackBerry selama 2012.

Tapi, perusahaan penerbangan dan rutenya tidak disebutkan dalam presentasi. Presentasi 2012 juga mencatat bahwa penggunaan telepon genggam dalam penerbangan telah diperbolehkan atau akan diperbolehkan oleh 27 perusahaan.

BlackBerry belum menanggapi FoxNews perihal permintaan komentar tentang kisah ini.

Pihak GCHQ mengatakan tidak memberi komentar urusan intelijen, demikian, "Semua tugas GCHQ dijalankan seturut dengan kerangka kerja hukum dan kebijakan yang ketat, sehingga memastikan bahwa kegiatan kami sah, perlu, dan sesuai proporsi."

GCHQ juga menyebutkan pengawasan ketat oleh parlemen Inggris, "Bukan hanya itu, rejim penyadapan di Inggris seluruhnya sepadan dengan Konvensi HAM Eropa."

NSA juga belum memberikan komentarn soal tuduhan terakhir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini