Sukses

Gempa 7,8 SR di Kepulauan Solomon Picu Gelombang Berbahaya

Guncangan akibat gempa 7,8 SR di Kepulauan Solomon terasa cukup lama, sekitar 5 menit.

Liputan6.com, Honiara - Gelombang yang berpotensi bahaya mengarah ke sejumlah pantai din wilayah Pasifik Selatan, pasca-gempa 7,8 skala Richter yang mengguncang dekat Kepulauan Solomon (Solomon Islands), Jumat 9 Desember 2016 dini hari.

"Berdasarkan semua data yang tersedia, tsunami berpotensi menghantam sejumlah pantai," demikian peringatan yang dikeluarkan Pacific Tsunami Warning Center seperti dikutip dari CNN, Jumat (9/12/2016).

Lindu melanda di titik kurang dari 30 meter dari Pulau Makira, 70 km tenggara kota Kirakira yang ada di sana pada pukul 04.38 waktu setempat, demikian menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Gelombang dengan ketinggian 1 sampai 3 meter di atas level pasang surut kemungkinan menghantam sejumlah pantai di Kepulauan Solomon.

Sementara, ombak dengan ketinggian di bawah 1 meter di atas level pasang surut kemungkinan menuju ke pantai di Papua Nugini dan Vanuatu.

Listrik Padam Seketika

Meski pusat gempa berada di wilayah perairan, guncangan dirasakan kuat di Honiara, ibu kota Kepulauan Solomon di Pulau Guadalcanal -- yang berjarak 200 kilometer dari episentrum.

"Lindu tersebut adalah yang terbesar dan terlama yang pernah saya rasakan," kata salah satu warga, Tali Hong.

"Saya lahir di sini, di Honiara dan tinggal di sini hampir seumur  hidupku."

Meski tak ada kerusakan yang teramati di lingkungan tempat tinggalnya, Hong mengaku selama beberapa saat aliran listrik padam seketika.

Sementara, di Heritage Park Hotel yang berada di tepi laut, para tamu yang terbangun oleh guncangan keras keluar dari kamar, untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.

"Saya tak melihat ada kerusakan. Namun, rasanya tak pernah saya alami sebelumnya dalam hidup," kata Richard Konari, resepsionis di hotel tersebut.

Sementara, staf Pacific Casino Hotel mengatakan, guncangan terjadi sekitar 5 menit. Rasanya seperti mengambang di atas air yang bergolak.

Hanya beberapa menit setelahnya, gempa susulan dengan kekuatan 5,5 SR terjadi di area yang sama.

Awalnya peringatan tsunami juga dikeluarkan untul wilayah Hawaii, namun akhirnya diccabut tak lama kemudian.

Makira, yang juga dikenal sebagai San Cristobal, adalah salah satu wilayah paling selatan Kepulauan Solomon -- yang dihuni sekotar 500 ribu manusia.

Kepulauan Solomon berada di sepanjang Ring of Fire, zona aktivitas seismik dan gunung berapi di tepian Samudera Pasifik.
Di area tersebut, sekitar 90 persen gempa bumi di dunia terjadi, demikian menurut USGS.

'Cincin' yang nyatanya bentuknya mirip tapal kuda itu meliputi 400 gunung bawah laut dan membentang 25 ribu mil dari Selandia Baru, melewati Jepang, Selat Bering, dan berakhir di Amerika Selatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini