Sukses

Boneka Teddy Bear Laku Keras di 'Pasar Gelap' Korut

Liputan6.com, Seoul - Apa yang paling dicari warga Korea Utara seandainya mereka bebas memilih?

Laporan sebuah media China menyebutkan bahwa mainan dan teknologi media sangat dicari oleh warga Korea Utara ketika berbelanja di Dandong, kota perbatasan China dan Korea Utara.

Dikutip dari UPI pada Kamis (8/12/2016), laporan Reference News pada Rabu lalu menyebutkan bahwa keping memori (memory chip) dan boneka beruang teddy (teddy bear) termasuk yang paling dicari.

Perangkat penyimpan data elektronik sekarang sudah berukuran lebih kecil daripada kuku manusia, demikian menurut seorang pedagang China bermarga Yao kepada Reference News, suatu layanan berita di bawah payung kantor berita Xinhua. Produk itu laku keras di Pyongyang di sekitarnya.

Menurut Yao, "Para pedagang Korea Utara datang ke toko kami dan membeli keping memori dalam jumlah besar. Sebagai bonus, keping itu berisi film dan acara televisi. Drama televisi Korea Selatan menjadi pilihan yang populer."

Media Korea Selatan atau negara manapun di luar Korea Utara termasuk dalam barang terlarang tapi sangat digemari di Korea Utara. Warga secara diam-diam menonton tayangan dan membagikannya di tengah masyarakat.

Menurut Yao, keping memori termasuk populer karena ukurannya, apalagi bisa dipakai pada pemain DVD dan komputer pribadi (personal computer, PC).

Keping memori juga lebih mudah diselundupkan karena pihak berwenang Korea Utara "melarang keras flash drive guna menghalangi tontonan tayangan video tidak sah."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Boneka Teddy Bear

Qian Jiang, seorang warga China pemilik toko di mal populer Dandong mengatakan bahwa warga Korea Utara, kebanyakan kaum wanita, sering mampir ke tokonya untuk membeli teddy bear.

"Kaum wanita muda Korea Utara yang tadinya hanya melihat-lihat sekarang giat berbelanja. Membeli boneka di sini mungkin menjadi sesuatu yang pertama kalinya mereka lakukan dalam hidup."

Wanita pedagang itu juga mengaku mendengar bahwa jumlah pegawai pemerintah Korea Utara di China telah banyak berkurang setelah adopsi resolusi sangsi terbaru dari Dewan Keamanan (DK) PBB. Ia mengaku dapat merasakannya dari pengurangan jumlah warga Korea Utara yang mampir ke tokonya.

Pada November lalu, DK PBB mengadopsi suatu resolusi yang membidik program senjata nuklir Korea Utara melalui pembatasan ekspor batu bara.

Ilustrasi drama Korea Selatan. (buzzeed.com)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini