Sukses

PM Malaysia Gunakan Rohingya untuk Kepentingan Politik?

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Keikutsertaan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak dalam demo mendukung perjuangan masyarakat Rohingya melawan Pemerintah Myanmar mendapat krtik tajam.

Sejumlah pihak menilai, Najib punya tujuan politik tersembunyi di balik keikutsertaannya tersebut.

Tujuan yang diduga dibawa Najib adalah untuk menyembunyikan masalah yang terjadi di dalam negaranya. Najib diketahui tengah mendapat sorotan karena masalah seperti 1MDB.

Komentar paling keras soal ketulusan Najib dalam demo mendukung Rohingya dikeluarkan Kelompok Masyarakat Koalisi Muslim Myanmar. Mereka bahkan mengirimkan surat terbuka kepada partai yang dipimpin Najib, UMNO.

"Kami menemukan bahwa demo tidaklah berguna, ini hanya ditujukan untuk kepentingan politik partai berkuasa di Malaysia," tulis surat terbuka kelompok tersebut seperti dikutip dari Asia Correspondent, Kamis (8/12/2016).

"Kami menengaskan situasi yang tidak kondusif yang harus ditangani Myanmar, tidak harus diekspos untuk tujuan politik tersendiri," tambah mereka.

Selain itu, komentar serupa datang dari Penasihat eks Penasihat Presiden Myanmar U Thein Sein, U Ko Ko Hlain, secara tersirat ia mengatakan, Najib hanya memakai masalah Rohingya sebagai alat penyamarannya terkait tuduhan korupsi yang dialamatkan pada pemerintahannya.

"Malaysia campur tangan dalam urusan kami meski sudah dilarang dalam piagam ASEAN. Ini tidak baik bagi masa depan ASEAN," ucap dia.

Mendapat serangan bertubi-tubi Najib mencoba 'melawan'. Lewat media sosial twitter orang nomor satu di pemerintahan Negeri Jiran ini mengeluarkan alasannya kenapa dirinya sangat peduli masalah Rohingya.

"Kita bukan ingin campur tangan dalam hal dalam negeri Myanmar, tetapi kekejaman yang berlaku kepada etnis Rohingya telah melampaui batas," sebut Najib dalam twitternya.

"Malaysia akan terus menggunakan segala saluran yang ada untuk memberi tekanan berterusan agar tragedi ini dapat dihentikan. Allahu Akbar!" pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.