Sukses

Puji Pariwisata, Menlu Suriname Ingin 'Berguru' pada Indonesia

Indonesia dan Suriname rencanya akan melakukan Joint Comission and Political Consultation pada 2015 dengan lima sektor fokus pembahasan.

Liputan6.com, Nusa Dua - Menteri Luar Negeri Suriname, Niermala Badrising, memuji cara Indonesia dalam mengembangkan sektor pariwisata. Hal itu disampaikannya kepada awak media setelah melakukan pertemuan bilateral untuk pertama kalinya dengan Menlu Retno Marsudi.

"Saya sangat memuji bagaimana indonesia mengembangkan sektor pariwisata, dan Bali sebagai salah satu contohnya," ujar Badrising pada Rabu (7/12/2016) kepada awak media di Nusa Dua. Ia menambahkan, negaranya ingin belajar soal pariwisata dengan Indonesia.

Pariwisata merupakan salah satu sektor dari lima fokus yang akan dibahas dalam Joint Comission and Political Consultation antara kedua negara pada Februari 2017 di Suriname.

Dalam konferensi pers, Menlu Retno menjelaskan fokus lain yang akan dibahas dalam kegiatan tersebut.

Hal pertama yang akan menjadi fokus adalah kerja sama antara kementerian luar negeri, termasuk pengembangan curriculum diplomatic training center yang baru saja dikembangkan di Suriname.

"Indonesia dengan senang hati membagi pengalaman kita dalam mengembangkan diplomatic training center di Kemenlu Indonesia," ujar Menlu Retno.

Sektor lain yang menjadi fokus dalam kerja sama tersebut adalah pengembangan di sektor perkebunan. "Banyak sekali kesempatan yang dapat digunakan Indonesia untuk berinvestasi dalam perkebunan kelapa sawit," kata Menlu Retno.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu juga menyebut, invetasi infrastruktur dan pencegahan banjir merupakan fokus keempat dan kelima yang akan dibahas dalam Joint Comission and Political Consultation.

Menurut Menlu Badrising, Suriname memiliki ikatan spesial dengan Indonesia. Pasalnya, negara yang terletak di Amerika Selatan itu 13,7 persen populasinya merupakan keturunan Indonesia dan sebagian besar berasal dari Jawa.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini