Sukses

Top 3: Salju Turun di Hawaii, Ada Apa?

Sebagai daerah tropis, turunnya salju di Hawaii tentu mengundang keheranan. Apa yang terjadi?

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tahun lalu, salju turun di gurun pasir Saudi Arabia dan sebagian wilayah lain di Timur Tengah. Kali ini, salju turun di Hawaii yang dikenal sebagai tempat dengan iklim tropis berlimpah matahari. Fenomena alam tersebut menjadi pusat perhatian pembaca Liputan6.com kanal Global pada Selasa (6/12/2016) pagi.

Selain fenomena alam, ISIS kembali menjadi perhatian. Terutama karena ancaman kelompok tersebut menjadikan hari pelantikan Donald Trump pada 20 Januari 2017 sebagai "Jumat Berdarah".

Para pembaca kemudian memburu artkel berisi ajakan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kepada Indonesia agar bersama-sama melawan kekerasan terhadap kelompok Rohingya di Myanmar.

Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:

 

1. Fenomena Langka Salju Turun di Hawaii

Fenomena Langka Salju Turun di Hawaii ( Suzie Kendro-Scott)

Salah satu negara bagian AS, Hawaii, yang dianggap selalu hangat dan penuh matahari, dalam beberapa hari terakhir ditutupi salju.

Hujan salju menutupi puncak gunung tertinggi Mauna Loa dan Mauna Kea di Big Island. Salju menumpuk dan pandangan tertutup kabut.

Sisanya, di kaki gunung serta keseluruhan pulau di Hawaii kini terancam banjir bandang karena hujan deras dan badai. Demikian seperti dikutip dari USA Today, pada Senin 5 Desember 2016.

"Hujan deras dan badai membuat aliran sungai meningkat dan bisa menjadikan banjir bandang," kata National Weather Service.

Selanjutnya...


2. ISIS Ancam Serangan 'Jumat Berdarah' di Hari Pelantikan Trump

Telepropter Trump menulis kata ISIS saat berkampanye di Selma (Reuters)

ISIS berencana melakukan serangan yang disebut operasi 'Bloody Friday' atau 'Jumat Berdarah' di hari yang sama dengan hari pelantikan Donald Trump jadi presiden AS ke-45.

Tak hanya itu itu, kelompok teroris itu dilaporkan merekrut lebih banyak lagi pengikut yang fasih berbahasa Inggris dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu agar memudahkan mereka saling berkomunikasi saat menjalankan operasi. Demikian seperti dilansir Express.co.uk, Minggu 4 Desember 2016.

Bocornya rencana itu telah dikonfirmasi oleh pihak intelijen AS. Salah satu yang mengakui kebenaran operasi itu adalah, Michael S. Smith, direktur institusi keamanan, Kronos Advisory.

Selanjutnya...


3. PM Malaysia Ajak Indonesia Lawan Kekerasan terhadap Rohingya

PM Najib Razak mengibarkan bendera nasional Malaysia saat merayakan Hari Kemerdekaan ke-58 di Kuala Lumpur, Senin (31/8/2015).  Perayaan kemerdekaan kali ini dilakukan di tengah desakan mundur kepada PM Najib. (REUTERS/Olivia Harris)

Masalah Rohingya yang terjadi di Myanmar menjadi perhatian khusus Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Dia mengatakan saat ini dunia tak boleh tinggal diam.

Ia mendorong masyarakat Malaysia untuk terus bersuara menentang Myanmar. Najib menilai negara tersebut telah melakukan pelanggaran HAM terhadap Rohingya.

Bukan hanya kepada warganya, orang nomor satu di pemerintahan Malaysia ini juga mendorong warga Indonesia melalukan hal yang sama.

"Peran dari Indonesia serta negara lain adalah penting," kata Najib. Hal itu ia kemukakan agar Myanmar menghentikan aksi pelanggaran HAM yang terus mereka targetkan kepada etnis minoritas tersebut.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini