Sukses

Kala Komedian Muslim Duduk Sebangku dengan Eric Trump di Pesawat

Komedian muslim itu bertanya kepada Eric Trump terkait kartu identitas bagi muslim di AS. Jawaban Eric... mengejutkan.

Liputan6.com, Houston - Apa yang terjadi jika seorang komedian yang juga seorang muslim duduk sederet dengan salah satu anak Donald Trump di pesawat?

Bagi Mo Amer, komedian stand-up Arab-Amerika, yang mendapatkan pengalaman itu mengatakan bahwa momen langka tersebut adalah 'kado terindah' untuknya. Itu akan menjadi materi lelucon di aksinya nanti.

Mo Amer duduk sederet dengan Eric Trump dalam penerbangannya ke Skotlandia pada Kamis 1 November lalu.

Amer membagi 'momen' langka itu di akun Instagramnya dan mengisahkan percakapan mereka.

"Hei semuanya, aku sedang menuju Skotlandia dari Inggris, dan secara acak terpilih duduk di samping tak lain tak bukan adalah Eric Trump," tulis Amer seperti dilansir CNN, Minggu (4/12/2016).

"Kabar baiknya, muslim tidak akan diregristrasi dan dibuatkan kartu identitas. Itu yang dikatannya kepadaku. Aku akan tanya lebih banyak kepadanya dalam perjalanan ke Glasgow, Skotlandia. Kadang Tuhan hanya memberikan kita bahan-bahan, #Merica#UKTour #HumanAppeal#ThisisNotAnEndorsement#Trump2016ComedyTour", lanjut Amer.

Komedian asal New York namun besar di Houston, Texas itupun membagi kisahnya dengan Buzzfeed.

"Apakah ini nyata? Apakah ini setting-an? Maksudku, aku seorang Arab-Palestina, semuanya konspirasi, kan? "

"Jadi ketika aku masuk ke pesawat aku seperti, 'Apa ini?' Ini jelas dari Allah - Allah hanya mencoba untuk bercanda. Itulah yang terjadi. "

Komedian mengatakan ia telah terbang kembali ke AS dari tur terakhirnya di Australia dan memesan penerbangan enam jam ke Skotlandia "menit terakhir," dan tiba-tiba upgrade ke kelas bisnis.

Ia mengatakan ada ketegangan di pesawat dan terkejut ketika mengetahui siapa yang akan menjadi teman duduknya.

Butuh beberapa menit bagi Amer untuk mengendalikan situasi.

"Ketika duduk aku berkata: 'Bagaimana kabarmu?' Trump mengatakan: 'Aku baik' Dan aku berkata:" Anda tidak tahu bagaimana fantastisnya ini bagiku sekarang. Nama saya Muhammad. Salam.  Aku seorang pelawak standup. Ini fantastis bagiku',"

"Dan aku berkata, 'untuk informasi, aku tidak akan mendaftar dan mendapatkan kartu identitas ya. Anda benar-benar membuat orang seperti aku mendapatkan kartu ID dan semua ini? Anda tahu kami tidak melakukan omong kosong ini, "kata Amer mengacu pada register yang diusulkan untuk imigran dari negara-negara Muslim, yang telah membuat berita utama, bahkan setelah Donald Trump menang pemilu 2016.

Amer mengatakan bahwa Trump menjawab: "Ah, ayolah, man. Anda tidak percaya semua yang Anda baca. Apakah Anda benar-benar berpikir kami akan melakukan itu? "

Dia mengatakan kepada Eric bahwa ayahnya bermain media seperti biola, dan tahu trik-trik dalam yang "menciptakan badai", dan bagaimana hal itu bekerja.

Eric menjawab: "Ya Anda benar."

"Itu yang dia bilang. Dia pada dasarnya mengakui kenyataan bahwa ayahnya memainkan hal ini seperti jenius gila dan itulah bagaimana ia sampai terpilih dan dia mengakui itu. "

Menurut Amer, Eric mengatakan ini tentang ayahnya: "Dia orang yang baik. Dia orang yang baik baik. Dia benar-benar baik. Begitu indah. Dia benar-benar hebat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan Pork Chooped

Amer kemudian mengajak Eric berbicara tentang Hillary Clinton dan mengatakan bahwa Eric sehati dengan ayahnya, yaitu Nyonya Cliton adalah orang yang 'bengkok dan tak disukai'.


"Aku hanya merasa dia adalah robot, dalam arti orang ini memiliki rutinitas yang telah ada sejak ia berusia 6 ahun. Aku percaya ayahnya membesarkannya dengan kolot dan itu perasaan yang aku rasakan. Dia terbang dengan kelas satu ke Skotlandia,  memeriksa di lapangan golf mereka. Orang ini tahu semua tentang bisnis, "lanjut Amer.

"Dia juga tampak terputus dari realitas tentang serangan ras dan kekerasan akibat kampanye bapaknya. Getaran yang aku dapatkan, ini adalah permainan untuk mereka dan mereka tidak menyesal dan mereka melakukannya untuk menang dan mereka kemungkinan besar akan terus melakukan itu, " tambahnya.

Komedian mengatakan pembicaraan mereka terputus ketika seorang pramugari bertanya apa yang mereka inginkan untuk makan. "Dia bilang,' Aku mau pork-chopped-- babi cincang,'. Dan aku seperti, Apakah Anda mencoba untuk main-main denganku sini? Ia minta babi cincang tapi tak dimakan,"

Keduanya berbicara selama setidaknya setengah jam sebelum pengusaha itu tertidur. Dia mengatakan bahwa penumpang lain "mengambil foto narsis dengan dia saat dia sedang tidur. Itu benar-benar kacau."

Amer berkesan bahwa pertemuan itu cukup menyenangkan.

Pada pemilu presiden lalu, ia mengaku tidak menggunakan suaranya. Ia memilih Bernie Sanders, sayangnya Partai Demokrat memilih memajukan Hillary Clinton.

Amer, yang tinggal di New York, namun dibesarkan di Houston, mengatakan ia adalah orang yang telah diinterogasi seluruh dunia ketika datang ke Amerika Serikat sebagai pengungsi dari Kuwait saat ia berusia 9 tahun. Karena keturunan Palestina, ia mengklaim keluarganya tinggal di seluruh dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini