Sukses

10 Diplomat Penyelamat Kaum Yahudi dari Kekejaman Nazi

Selama Perang Dunia II, para diplomat dari berbagai penjuru dunia menyelamatkan kaum Yahudi agar lolos dari Nazi.

Liputan6.com, New York - Biasanya, kekebalan diplomatik dikaitkan dengan hal-hal sepele semisal keleluasaan terkait aturan lalu lintas.

Namun demikian, sejarah menjelaskan kepada kita bahwa ada sejumlah diplomat yang rela merepotkan diri menyelamatkan orang lain.

Kasus demikian terutama terlihat selama Perang Dunia II, ketika para diplomat dari berbagai penjuru dunia menyelamatkan kaum Yahudi untuk lolos dari cengkeraman Nazi.

Dikutip dari Listverse pada Sabtu (3/12/2016), berikut ini adalah 10 upaya 'menyerempet bahaya' yang dilakukan para diplomat untuk menolong kaum Yahudi dari kekejaman Nazi:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 11 halaman

10. Pangeran Constantin Karadja (Romania)

(Sumber listverse.com)

Sebagai Konsul Jenderal Romania di Berlin antara tahun 1931–1941, Karadja diduga telah menyelamatkan sekitar 51 ribu nyawa. Karadja memiliki pendidikan kemanusiaan dan keadilan, dan mengabdikandirinya untuk penegakan hak asasi manusia di sepanjang karirnya.

Pangeran itu melindungi HAM warga Romania tanpa memandang etnis ataupun agama. Ia membaktikan diri menyelamatkan kaum Yahudi Romania maupun non-Romania selagi perang dengan cara menerbitkan ratusan visa.

Cakupan tugasnya mencakup Berlin, Prancis, dan Hungaria, tapi ia tidak hanya menerbitkan visa. Pada 7 Maret 1941, Constantin melawan perintah dari pemerintahnya agar membubuhkan penanda ke dalam pada paspor warga Yahudi Romania agar mereka tidak dipersulit ketika mengungsi.

Pada akhir tahun yang sama, setelah diangkat menjadi Menteri Urusan Luar Negeri Romania, Karadja berhasil meluluskan aturan yang melindungi semua warga Romania di luar negeri, tanpa pembedaan ataupun diskriminasi.

Lebih jauh lagi, pada 1942, ia berperan penting dalam meyakinkan Menteri Luar Negeri Romania agar berganti dari sikapnya mendukung Jerman. Karena kegigihannya menolong orang, ia malah dipecat. Pemerintah Romania kemudian menolak membayarkan pensiunnya.

3 dari 11 halaman

9. Carl Lutz (Swiss)

(Sumber listverse.com)

Ditunjuk sebagai wakil konsul Swiss untuk Budapest pada 1942, Carl Lutz menggegarkan Swiss ketika ia "mengancam" kenetralan negeri itu melalui penerbitan "surat perlindungan" yang memberikan kenetralan bagi kaum Yahudi. Ia menerbitkan surat-surat seperti itu bagi lebih dari 10 ribu anak Yahudi sehingga mereka bisa mengungsi.

Ketika pihak Jerman mengambil kendali atas Budapest pada 1944, Lutz berhasil bernegosiasi perlindungan terhadap 8 ribu orang Yahudi Hungaria.

Dengan memanfaatkan pernjanjian rancangannya, ia kemudian melindungi 8 ribu keluarga Yahudi. Ia juga membangun 76 panti penampungan yang dinyatakannya sebagai tanah milik Swiss dan menampung 3 ribu kaum Yahudi dalam suatu bangunan tunggal.

Suatu hari, ketika pasukan Nazi mengumpulkan kaum Yahudi, Lutz melompat ke sungai yang mengalir deras demi menyelamatkan seorang wanita Yahudi yang cedera, lalu menyatakannya sebagai warga Swiss saat itu juga sehingga menyelamatkan nyawanya.

Menurut sejumlah taksiran, Lutz menyelamatkan 62 ribu jiwa.

4 dari 11 halaman

8. Hiram Bingham IV (Amerika Serikat)

(Sumber listverse.com)


Hiram Bingham IV berdinas sebagai Konsulat AS di Marseilles pada awal pecahnya perang. Demi menjaga hubungan baik dengan pemerintah Vichy, pemerintah AS tidak menganjurkan diplomat menolong para pengungsi.

Ia merupakan perkecualian. Pada 1940, Bingham secara tidak sah menerbitkan kelengkapan dokumen perjalanan palsu bagi Varian Fry, seorang novelis sekaligus anggota Komisi Pertolongan Darurat. Dengan dokumen-dokumen itu, Fry telah menolong lebih dari 2000 kaum Yahudi agar meninggalkan Prancis.

Bingham juga disebut-sebut menaungi para pengungsi dan bertemu dengan kelompok pelarian demi membantu evakuasi kaum Yahudi.

Pada akhir 1940, Bingham mulai berkeliling kamp penahanan dan menerbitkan perintah perlindungan dan visa. Kamp yang dikunjungi termasuk Gurs, Le Vernet, Argelès-sur-Mer, Agde, dan Les Milles.

Bingham memberikan kewarganegaraan kepada mereka yang menderita dalam kamp sehingga berada dalam perlindungan AS.

Pada 1941, pemerintah AS menarik Bingham dari posisinya dan memindahkannya ke Argentina untuk menyingkirkannya. Belakangan, Bingham berperan penting melacak para penjahat Nazi.

5 dari 11 halaman

7. Aracy de Carvalho Guimaraes Rosa (Brasil)

(Sumber listverse.com)

Rosa melakukan lebih daripada tugas sebagai karyawan di departemen visa untuk kedutaan Brasil yang berkedudukan di Hamburg. Ia menggunakan posisinya, walaupun melawan perintah, untuk memberikan visa kepada kaum Yahudi antara 1938 hingga 1942, ketika Brasil bergabung dengan Sekutu.

Bukan hanya menerbitkan visa, ia juga memberikan uang dan bekal untuk perjalanan ke Brasil dengan menggunakan uangnya sendiri. Ia bahkan memberikan penginapan kepada beberapa pengungsi.

Rosa disebut telah menolong ribuan jiwa. Ia hidup hingga usia lanjut, 102 tahun.

6 dari 11 halaman

6. Uskup Angelo Giuseppe Roncalli (Vatikan)

(Sumber listverse.com)

Uskup Angelo Giuseppe Roncalli, yang kemudian menjadi Paus Yohanes XXIII, bertugas sebagai Delegasi Tahta Suci untuk Turki dan Yunani. Ia menggunakan posisinya untuk membantu gerakan bawah tanah Yahudi guna menyelamatkan ribuan pengungsi di Eropa.

Lebih jauh lagi, ia membantu para pengungsi Yahudi yang tiba di Istanbul dalam perjalanan mereka ke Palestina melalui pengaturan keuangan, pengangkutan, dan bekal.

Angelo juga membebaskan sejumlah besar kaum Yahudi dari kamp konsentrasi Jasenovac dan Sered, lalu menerbitkan surat palsu pembaptisan bagi mereka.

Di kemudian hari, ia menjadi Paus yang menghapus penjelasan Yahudi sebagai "tidak jujur" dalam liturgi Jumat Agung dan melakukan pengakuan dosa anti-semit atas nama Gereja.

7 dari 11 halaman

5. Selahattin Ulkumen (Turki)

(Sumber listverse.com)

Ulkumen, seorang konsul Turki di Rhodes, bertindak melawan keinginan Nazi yang bermula pada 19 Juli 1944.

Ulkumen menuntut agar Yahudi Turki yang sudah dikumpulkan untuk deportasi dibebaskan kepada pengayomannya karena pemerintah Turki tidak melakukan pembedaan perlindungan hak-hak warga negaranya.

Pada akhirnya, setelah segala keruwetan birokrasi, Gestapo menyerahkan kaum Yahudi yang kemudian dilindungi oleh Ulkumen. Tapi, sebagai balasan, pihak Jerman meledakkan kedutaan Turki sehingga menewaskan istrinya yang sedang hamil.

Pihak Jerman kemudian menangkap Ulkumen dan pegawainya selama berlangsungnya perang. Melalui pengorbanan itu, Ulkumen telah menyelamatkan ribuan kaum Yahudi.

8 dari 11 halaman

4. Angelo Rotta (Vatikan)

(Sumber listverse.com)

Sebagai seorang diplomat Vatikan di Sofia, Bulgaria, Angelo Rotta menyelamatkan ribuan kaum Yahudi menggunakan penerbitan ribuan sertifikat palsu pembaptisan sehingga kaum Yahudi itu bisa leluasa pergi ke Palestina.

Pelanggaran itu sebenarnya dapat dijatuhi hukuman mati menurut aturan Nazi, tapi hal itu tidak menyurutkannya. Ketika ia menjalani dinas diplomatik di Budapest, ia secara aktif mengecam Holocaust oleh Hitler.

Rotta menerbitkan 1500 sertifikat kelakuan baik yang memberikan kenetralan kaum Yahudi. Angelo bahkan mengunjungi kamp kerja paksa dan para terhukum mati untuk memberikan lebih banyak lagi surat palsu pembaptisan.

Secara pribadi, ia menciptakan beberapa panti perlindungan di seluruh Budapest untuk melindungi orang-orang yang sudah diselamatkannya.

9 dari 11 halaman

3. Friedrich Born (Palang Merah Swiss)

(Sumber listverse.com)

Friedrich adalah delegasi Palang Merah di Budapest antara Mei 1944 hingga Januari 1945. Mengikuti teladan Carl Lutz, Born juga menyelamatkan ribuan kaum Yahudi di kota itu.

Ia mengambil sekitar 3000 kaum Yahudi untuk "bekerja" di kantornya sehingga mereka mendapatkan perlindungan dan menyatakan sejumlah panti perlindungan di kota itu berada di bawah perlindungan Palang Merah.

Bukan hanya itu, ia membagikan 15 ribu dokumen perlindungan yang mencegah deportasi kaum Yahudi Hungaria. Friedrich dianggap telah berjasa bagi Palang Merah dan telah menyelamatkan antara 11 hingga 15 ribu jiwa dengan menanggung risiko bagi dirinya.

10 dari 11 halaman

2. Gilberto Bosques Saldivar (Meksiko)

(Sumber listverse.com)

Saldivar adalah konsulat Mekisko untuk pemerintahan Vichy Prancis selama masa perang. Ia berkedudukan di Marseilles.

Ia memerintahkan pegawainya untuk menerbitkan visa bagi siapapun yang mencari suaka, kebanyakan adalah kaum Yahudi.

Lebih dari 40 ribu visa diterbitkan. Ia bahkan menyewa kastil dan kamp liburan di Marseilles untuk menampung para pengungsi di bawah perlindungan teritori Meksiko.

Pada 1943, Saldivar, keluarganya, dan 40 orang pegawai ditangkap oleh Gestapo dan ditahan selama satu tahun. Ia kemudian dibebaskan dalam pertukaran tahanan antara pemerintah Meksiko dan Jerman. Ia hidup hingga usia 103 tahun.

11 dari 11 halaman

1. Jose Castellanos Contreras (Salvador)

(Sumber listverse.com)

Sebagai konsul Salvador yang ditempatkan di Swiss, Jose mulai dengan pemberian visa kepada seorang pengusaha Yahudi Transilvania dan keluarganya sehingga mereka selamat dari Gestapo yang akan mendeportasi mereka.

Setelah menjadi Konsul Jenderal Salvador di Jenewa pada 1942, Contreras mulai menerbitkan ribuan visa bagi pengungi Yahudi sehingga mereka bisa mengungsi ke Amerika Selatan.

Menjelang 1944, pembagian dokumen Salvador telah menjadi produksi massal dan Contreras bahkan membantu kelompok-kelompok Yahudi untuk membuat dokumen tiruan yang menyelamatkan lebih banyak lagi.

Pada 1944, ia menyadari tidak bisa menerbitkan cukup dokumen untuk menyelamatkan lebih banyak lagi, sehingga secara rahasia ia menerbitkan 13 ribu sertifikat "kewarganegaraan Salvador" bagi kaum Yahudi di Eropa Tengah secara bebas biaya.

Ia adalah perwakilan pemerintah Amerika Serikat yang pertama kali melakukan itu, berlawanan dengan keinginan atasannya dan Nazi. Para penerima sertifikat dapat meminta suaka kepada Palang Merah, dan akhirnya kepada Konsul Swiss di Jenewa.

Sertifikat itu menyelamatkan ribuan kaum Yahudi dari ekstradisi ke kamp maut Nazi. Contreras diduga menyelamatkan antara 30 hingga 50 ribu kaum Yahudi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini