Sukses

Bentrokan Antar Pengunjuk Rasa di Texas, 8 Orang Ditangkap

Polisi Austin dan polisi negara bagian mengenakan peralatan anti huru-hara telah mencoba untuk memisahkan dua kelompok yang berunjuk rasa.

Liputan6.com, Austin - Delapan orang ditangkap hari Sabtu 19 November ketika sebuah kelompok kecil pengunjuk rasa yang menamakan diri sebagai White Lives Matter (Nyawa Kaum Kulit Putih Berharga) bertemu dengan kelompok pengunjuk rasa tandingan yang mendukung gerakan Black Lives Matter (Nyawa Kaum Kulit Hitam Berharga) di Texas State Capitol. Ironisnya, bentrokan terjadi di lokasi tempat dimana gubernur sebelumnya  meresmikan monumen yang mengakui peran serta keturunan Afrika-Amerika pada negara bagian tersebut.

Juru bicara Departemen Keselamatan Publik negara bagian Texas, Sersan Victor Taylor, mengatakan empat orang ditangkap karena penyerangan, dua orang karena menghindari penangkapan, satu orang untuk perilaku yang menimbulkan kekacauan dan seorang lagi karena "menganggu tugas-tugas pelayanan publik." Dua dari mereka ditangkap di halaman Capitol sedangkan lainnya di jalanan di sekitarnya.

"Beberapa pengunjuk rasa menyerang pengunjuk rasa lainnya," ujar Taylor, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (20/11/2016).

"Kita tidak mengetahui pasti pihak mana mereka. Banyak di antara mereka berbaur di antara kelompok pengunjuk rasa," lanjutnya.

Polisi Austin dan polisi negara bagian mengenakan peralatan anti huru-hara telah mencoba untuk memisahkan dua kelompok yang berunjuk rasa.

Taylor mengatakan konfontrasi tidak mempengaruhi peresmian monumen, yang berada di bagian halaman lainnya.

Sekitar 24 orang dari kelompok yang menamakan dirinya White Lives Matter berdemonstrasi menentang apa yang mereka sebut penegakkan aturan yang tidak adil terkait undang-undang kejahatan berlatar kebencian, yang mereka katakan lebih membela kaum minoritas.

Kelompok tersebut juga mengatakan bahwa unjuk rasa mereka hanya kebetulan bersamaan dengan peresmian monumen tersebut.

Pada saat upacara peresmian, Gubernur Greg Abbot mengatakan kepada kumpulan undangan bahwa monumen tersebut didirikan sebagai penghormatan terhadap kaum Afrika-Amerika yang berkontribusi terhadap perkembangan Texas.

"Faktanya adalah kaum Afrika-Amerika telah berkontribusi terhadap perkembangan tanah tempat kita berpijak sekarang sejak lama bahkan sebelum wilayah negara bagian Texas ada. Mereka berjuang untuk kemerdekaan mereka. Mereka berjuang untuk kemerdekaan Texas dan Kemerdekaas AS," ujar Abbott.

Monumen ini terletak di halaman selatan gedung Capitol, dekat dengan monumen penghormatan kepada para serdadu Konfederasi atas pengabdian mereka selama Perang Saudara AS.

Monumen baru ini menampilkan pengalaman kaum Afrika-Amerika di Texas, sejak penjelajahan di tahun 1500-an hingga masa perbudakan, emansipasi, hingga prestasi yang mereka torehkan dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan.

Ini adalah monumen ke-21 yang ada di halaman gedung Capitol dan monumen kedua yang diabadikan untuk kelompok etnis tertentu. Negara bagian Texas telah mendirikan Monumen Tejano yang didedikasikan untuk sejarah Meksiko-Amerika di tahun 2012.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini