Sukses

Ditemukan Cadangan Minyak 'Raksasa' Terbesar di Amerika Serikat

Midland Basin diperkirakan mengandung 20 miliar barel minyak dan 1,6 miliar barel gas alam.

Liputan6.com, Texas - Bumi Negeri Paman Sam terbukti menyimpan cadangan minyak dan gas yang luar biasa banyaknya.

Para ahli geologi, dalam sebuah studi terbaru, mengungkap keberadaan sebuah ladang minyak di Texas, yang mengerdilkan cadangan lainnya yang ada di Amerika Serikat. Demikian menurut Badan Survei Geologi AS (USGS).

Midland Basin, yang terletak di area Wolfcamp Shale di Permian Basin diestimasi menyimpan cadangan 20 miliar barel minyak dan 1,6 miliar barel gas alam. Nilainya diperkirakan mencapai US$ 900 miliar.

Jika hasil perhitungan USGS tersebut benar adanya, maka jumlah tersebut adalah tiga kali lipat dari estimasi minyak di formasi Bakken di North Dakota.

Tak hanya itu, menurut USGS, perkiraan tersebut akan membuat ladang minyak -- yang meliputi kota Lubbock dan Midland sepanjang 118 mil atau 189,9 km -- adalah temuan continuous oil terbesar di AS.

"Keberadaan minyak di sana sudah diketahui sejak lama -- tugas kami adalah untuk memperkirakan apa yang kami kira sebagai volume minyak yang bisa diambil," kata anggota tim yang memperkirakan cadangan tersebut, Chris Schenk kepada KWES, seperti dikutip dari CNN, Jumat (18/11/2016).

Istilah 'continuous oil' merujuk pada formasi tak biasa, mirip serpih (shale) di mana minyak ada di seluruh formasi, tidak terkumpul di kolam tersendiri.

USGS memperkirakan berapa banyak minyak yang dianggap belum ditemukan namun secara teknis bisa ditambang.

"Bahkan di area yang telah memproduksi miliaran barel minyak, masih ada potensi untuk menemukan cadangan miliaran barel lainnya," kata Walter Guidroz, koordinator USGS Energy Resources Program dalam pernyataannya.

"Perubahan dalam teknologi dan praktik industri bisa berdampak signifikan pada sumber daya yang secara teknis bisa diangkat. Itu mengapa kami terus melakukan penilaian sumber daya di seluruh Amerika Serikat dan dunia."

Minyak telah diproduksi di area Wolfcamp sejak dekade 1980-an menggunakan sumur vertikal.

Namun, kini perusahaan minyak menggunakan bor horisontal dan rekah hidrolik untuk memanfaatkan cadangan continuous oil. Lebih dari 3.000 sumur horizontal kini beroperasi, demikian menurut data USGS.

Morris Burns, mantan presiden Permian Basin Petroleum Association mengatakan, dengan harga minyak yang rendah saat ini, sekitar US$ 46 perbarel berarti, cadangan migas masih ada di bawah tanah untuk digunakan pada masa depan.

Para pengusaha minyak masih menunggu hingga harga minyak stabil di kisaran US$ 60 sampai US$ 65. "Saat kita bicara soal cadangan jutaan barel di bawah tanah, bukan berarti kita akan mengambil semuanya," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.