Sukses

Pilot: Dilarang Membahas soal Donald Trump Selama Penerbangan...

Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat bahkan mengundang silat lidah antar penumpang penerbangan.

Liputan6.com, San Francisco - Seorang penumpang penerbangan United dari San Francisco ke Meksiko merekam pengumuman dari pilot yang melarang perbincangan politik selama penerbangan setelah terjadi perselisihan tentang Donald Trump.

Jon Bauer, seorang pengguna situs berbagi video, mengatakan bahwa unggahannya berasal dari seorang teman yang sedang berada dalam penerbangan United pada Jumat pagi lalu dari San Francisco ke Puerto Vallarta di Meksiko.

Dikutip dari UPI pada Jumat (18/11/2016), Bauer mengatakan bahwa temannya mulai melakukan rekaman setelah pilot meminta agar para penumpang menahan diri membahas Donald Trump atau isu politik panas lainnya selagi berada dalam penerbangan.

Kapten pilot itu mengumumkan, "Saya mengerti setiap orang punya pendapat masing-masing, terserah saja."

"Kalau kamu mendukungnya, baguslah. Kalau tidak, saya maklum juga. Namun begitu, kita sedang menuju ke Puerto Vallarta, sepertinya untuk bersenang-senang, sehingga saya minta agar kita sedikit santun untuk menghormati keputusan masing-masing dan berdamai dalam penerbangan 3 jam 13 menit ini supaya bisa bahagia waktu tiba di sana."

"Tidak ada yang ingin bertikai, tidak ada…tidak ada yang akan berubah pendapat setelah bertikai. Mari simpan pendapat kita untuk diri sendiri untuk urusan peka tersebut pada waktu seperti sekarang ini."

Ia melanjutkan, "Jika ada orang yang bermasalah dengan ini, sehingga perlu meluapkan atau melampiaskannya, masih ada penerbangan lain di esok hari. Kamu jangan dalam penerbangan yang ini. Semoga jelas."

Menurut pengunggah video, ucapan pilot itu disebabkan oleh pertikaian sebelumnya antara seorang pria berkulit putih dan wanita berkulit hitam.

Bauer mengamati bahwa pria itu mengatakan sesuatu yang bernada rasis terkait dengan pemilihan Trump dan "bahagia bisa tetap memiliki senjata-senjatanya" sehingga wanita itu "menangis dan menjerit-jerit."

Menurut Bauer, "Orang yang menyebutkan kata-kata itu kepada wanita Afrika Amerika itu telah meminta maaf setelah awak kabin memisahkan mereka selagi dalam penerbangan."

Simak peringatan pilot penerbangan itu di sini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.