Sukses

PM Prancis: Uni Eropa dalam Ancaman Kehancuran

Manuel Valls menyebut Jerman dan Prancis memiliki tanggung jawab besar untuk tetap menjaga keutuhan Uni Eropa.

Liputan6.com, Berlin - Uni Eropa terancam akan mengalami kehancuran, kecuali Prancis dan Jerman bekerja lebih keras untuk merangsang pertumbuhan tenaga kerja dan memperhatikan kekhawatiran warga. Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls, di Berlin, Jerman.

"Eropa berada dalam ancaman kehancuran," ujar Valls dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh surat kabar Sueddeutsche Zeitung. "Sehingga Jerman dan Prancis memiliki tanggung jawab yang besar."

Ia mengatakan, Prancis harus terus membuka ekonominya, sedangkan Jerman dan Uni Eropa secara keseluruhan harus meningkatkan investasi yang akan merangsang pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja, serta meningkatkan pertahanan.

Dikutip dari Independent, Jumat (18/11/2016), saat ini Inggris berusaha menegosiasikan hubungannya dengan Uni Eropa pasca-Brexit, dengan berharap mereka dapat membatasi migran dari Uni Eropa dan tetap menjaga akses sebanyak mungkin ke pasar tunggal.

Menanggapi hal itu, Valls mengatakan bahwa Inggris harus dicegah dari cherry-picking--hanya mengambil hal yang baik.

"Jika mereka (Inggris) dapat memiliki semua keuntungan dari Eropa tanpa beban, maka kami telah membuka jalan bagi negara lain untuk meninggalkan Uni Eropa," ujar Valls.

Imigrasi merupakan salah satu pendorong utama yang menyebabkan warga Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa. Di samping itu Valls juga berkata, Uni Eropa kedatangan satu juta migran pada tahun lalu, di mana mereka harus mendapatkan kembali kontrol perbatasannya.

Anggota Partai Sosialis itu mengatakan, keluarnya Inggris dari Uni Eropa melalui referendum dan kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS menunjukkan betapa pentingnya untuk mendengarkan suara warga yang marah.

Oleh sebab itu, para politikus takut untuk membuat keputusan yang membuka pintu bagi kaum populis dan demagog.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini