Sukses

Tujuh Tentara Pakistan Tewas dalam Serangan di Kashmir

Sejak terjadi serangan pada 18 September di markas milliter India, ketegangan India-Pakistan mengalami peningkatan.

Liputan6.com, Kashmir - Tujuh tentara Pakistan tewas oleh serangkaian penembakan yang dilakukan India dalam sengketa di Kashmir, demikian menurut keterangan militer Pakistan.

Tentara tersebut tewas dalam penembakan yang terjadi di Line of Control (Loc). Sementara itu, India menyalahkan Pakistan yang memulai bentrokan.

Dikutip dari BBC, Selasa (15/11/2016), peristiwa itu merupakan kehilangan tunggal terbesar Pakistan yang berada di Kashmir sejak gencatan senjata pada 2003. Ketegangan itu berkobar ketika pangkalan militer India diserang pada September lalu.

India dan Pakistan saling tuduh telah melanggar perjanjian gencatan senjata tahun 2003. Kedua belah pihak melaporkan bahwa warga sipil dan sejumlah tentara mereka terbunuh atau terluka dalam beberapa bulan terakhir, selama ketegangan di LoC terlihat mengalami peningkatan.

Ratusan warga sipil di desa-desa di sepanjang LoC telah dievakuasi.

Sengketa wilayah antara India dan Pakistan di Kashmir telah berlangsung selama beberapa puluh tahun.

Setelah terjadi serangan pada 18 September di markas militer di wilayah yang dikelola India, militer negara tersebut mengatakan telah melancarkan surgical strikes--serangan yang hanya menargetkan sasaran sah dan menjamin adanya kerusakan minimal--terhadap mereka yang diduga militan di LoC.

Pakistan menyebut serangan itu adalah "ilusi" dan menyangkal tuduhan India bahwa merekalah dalang di baliknya.

Sebuah investigasi yang dilakukan BBC menemukan bahwa India tidak mengerahkan pasukannya untuk melakukan serangan darat ke dalam wilayah yang dikelola Pakistan. Namun, tentara India menyeberangi LoC dalam jarak yang signifikan untuk menyerang pos perbatasan dan kemudian menarik pasukannya kembali.

Pakistan mengatakan, dua tentara tewas dalam serangan. Sementara itu dua lainnya dilaporkan tewas dalam penembakan lintas batas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.