Sukses

Jerman: ISIS Masuk ke Eropa Menyamar Sebagai Pengungsi

Badan intelijen Jerman menduga ISIS masuk ke Eropa dengan menyamar sebagai pengungsi.

Liputan6.com, Berlin - Serangan teroris di Eropa membuat banyak kalangan bertanya-tanya bagaimana cara militan ISIS memasuki wilayah yang dijaga ketat tersebut.

Setelah diteliti mereka akhirnya mengetahui 'jalan rahasia' kelompok teror tersebut.

Pejabat intelijen Jerman menyebutkan bahwa anggota kelompok teror ISIS diduga telah memasuki wilayah Eropa dengan menyamar sebagai pengungsi.

Seperti dikutip dari Express.co.uk, Senin (14/11/2016), Federal Intelligence Service Germany (BND) memperingatkan, kelompok militan ISIS dilatih untuk 'menyelinap' di antara para migran, tanpa menarik perhatian petugas imigrasi.

Para teroris itu juga diajarkan bagaimana caranya 'bersembunyi' saat pemeriksaan polisi dan mengajukan permohonan suaka di Jerman.

Laporan dari media setempat itu juga menyatakan bahwa sembilan pelaku penyerangan Paris pada 2015 lalu, juga datang ke Eropa dengan menyamar sebagai pengungsi.

Walaupun telah ditangkap, salah seorang dari pelaku menghilang. Dia diduga diselundupkan kembali ke Suriah.

Laporan itu juga mengatakan bahwa sumber intelijen menyebutkan bahwa teroris Paris juga merencanakan serangan lanjutan di Bandara Schilphol Amsterdam, pada 13 November 2015.

Namun tidak ada keterangan pasti mengapa mereka tidak jadi melancarkan serangan tersebut.

Rencananya mereka akan memesan kamar hotel dengan menggunakan identitas palsu di hotel Bandara Schilphol. Kelompok ini diduga menjadi pelaku bom bunuh diri 'bandara'.

Sementara itu, grup lainnya 'Irak' akan meledakkan diri di stadium bola Paris -- 'Prancis' akan menyerang kelab malam Bataclan dan 'Metro' akan menyerang sistem bawah tanah.

"ISIS menyamar sebagai pengungsi," begitu tulisan dalam berbagai laman utama koran Minggu 13 November 2016 di Jerman. Hal tersebut menimbulkan kecemasan, karena mereka awaknya menduga hanya sedikit yang berhasil masuk.

Teroris telah melakukan penyerangan di Jerman. Pada Juli 2016 seorang pria membawa kapak menyerang penumpang kereta Bavaria, dan meledakkan diri seminggu kemudian.

Pada Oktober lalu seorang perakit bom tertangkap basah sedang membuat peledak, saat polisi menggerebek apartemennya.

Setelah ditangkap polisi, tersangka dilaporkan menggantung diri di dalam tahanan dengan menggunakan kaos.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini