Sukses

Babak Baru Skandal Politik Korsel, Presiden Park Diperiksa?

Pihak kejaksaan Korsel mengonfirmasi bahwa pihaknya akan segera memeriksa Presiden Park Geun-hye.

Liputan6.com, Seoul - Skandal politik yang melibatkan Presiden Korea Selatan (Korsel), Park Geun-hye segera memasuki babak baru. Pasalnya, pihak kejaksaan mengumumkan akan memeriksa presiden perempuan pertama di Korsel tersebut.

Jika omongan jaksa terbukti, maka Korsel akan memiliki sejarah pertama kalinya seorang presiden yang tengah menjabat disidik atas kasus pidana.

"Benar bahwa akan memeriksa presiden tapi tanggal pemeriksaan belum dipastikan," ujar salah seorang pejabat di kejaksaan seperti dilansir Reuters, Minggu (13/11/2016).

Sementara itu kantor berita Korsel, Yonhap yang mengutip seorang pejabat kejaksaan lainnya mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap Presiden Park akan berlangsung selambat-lambatnya pada hari Rabu waktu setempat.

"Memeriksa orang secara tatap muka adalah prinsip kami," kata pejabat tersebut.

Yonhap juga memuat dalam laporannya, Park akan diperiksa sebagai saksi. Sementara itu kantor presiden belum menanggapi pernyataan jaksa tersebut, namun mempertimbangkan untuk mencari pengacara bagi Park.

Pada Sabtu 12 November waktu setempat, rakyat Korsel menggelar aksi protes untuk kesekian kalinya. Mereka menuntut Park segera mengundurkan diri.

Kejaksaaan disebut-sebut akan menyelidiki Park soal dugaan bahwa ia memberi tekanan kepada sejumlah konglomerat untuk mengumpulkan dana bagi dua yayasan yang dikelola oleh seorang temannya, Choi Soon-sil. Demikian diberitakan Yonhap dengan mengutip sejumlah sumber di kejaksaan.

Choi sendiri saat ini tengah diinvestigasi terkait dugaan bahwa dirinya menggunakan kedekatannya dengan Park untuk mencampuri urusan negara. Selain Choi, jaksa dilaporkan telah memeriksa kepala de facto dari Samsung Grup (SAGR.UL), Jay Y. Lee, Presiden Hyundai Motor Group, Chung Mong-koo, dan Presiden Hanjin Group, Cho Yang-ho terkait skandal politik tersebut.

Pekan lalu, pihak kejaksaan telah 'menggerebek' kantor Samsung Electronics sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan perusahaan raksasa teknologi itu telah 'mentransfer' jutaan euro kepada perusahaan yang dikelola Choi dan putrinya.

Selama ini, beberapa presiden Korsel juga pernah tersangkut skandal atau dugaan penyalahgunaan jabatan yang melibatkan anggota keluarga. Namun belum pernah ada yang diperiksa ketika masih menduduki kursi orang nomor satu di Korsel.

Kendati Park telah menghadapi tekanan kuat untuk mundur, namun partai oposisi utama belum mencuatkan isu akan memulai proses pemakzulan.

Kantor kepresidenan mengklaim, Park bersungguh-sungguh tengah mempertimbangkan cara untuk menormalkan kembali situasi negara' dan dia 'juga mendengar tuntutan para demonstran'.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.