Sukses

10 Racun Mematikan Ini Dipakai untuk Bahan Kosmetik

Produk kecantikan dibuat dari berbagai bahan kimia. Di antaranya ada yang berbahaya. Berikut selengkapnya kandungan berbahaya kosmetik.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak zaman kuno perempuan menggunakan riasan wajah untuk mempercantik diri mereka. Polesan bedak, sapuan pewarna pipi, hingga lipstik, semua itu menjadi 'kebutuhan' sehari-hari oleh kaum hawa hingga detik ini.

Namun terkadang ada beberapa kosmetik sebenarnya tidak sehat untuk kulit dan berbahaya. Tanpa memperdulikan hal itu, sadar atau tidak, wanita tetap menggunakan zat tersebut.

Seperti dikutip dari Wonderslist.com, Jumat (11/11/2016), kandungan yang terdapat dalam produk kecantikan tak jarang mengandung bahan kimia berbahaya, bahkan mematikan. Jadi ladies, Anda harus berhati-hati dalam memilih kosmetik.

Berikut selengkapnya 10 bahan dalam produk kecantikan yang sering digunakan dan ternyata berbahaya:

1. Penggunaan timah hitam (eyeliner)

Eyeliner Timah Hitam (Wonderslist.com)

Pada zaman Mesir kuno, pria dan wanita mendambakan sorotan mata yang tajam dan dramatis. Dengan mempertebal garis mata bagian bawah dan atas, mereka mendapatkan tatapan yang 'mencekam' dan tajam itu.

Seperti yang sering digunakan oleh petinggi-petinggi Mesir kuno. Mereka memiliki garis mata yang tajam dan hitam. Namun tahukah Anda bahan apa yang mereka gunakan? Timah.

Penduduk mulai menggunakan timah hitam untuk menebalkan garis mata (eyeliner) mereka. Hasilnya memang memuaskan.

mata tampak 'tebal' dan tajam. Namun ternyata penggunaan eyeliner timah setiap hari ini dapat merusak mata, menyebabkan iritasi, bahkan kematian.

Krim Wajah

2. Krim wajah timbal

Masker Timah (Wonderslist.com)

Jika Mesir kuno menggunakan timah untuk merias mata, masyarakat Romawi kuno menggunakan zat berbahaya itu untuk memoles wajah mereka.

Krim timah digunakan untuk memperbaiki dan mengangkat sel kulit mati pada wajah. Timah dijadikan bubuk dan dijadikan masker. Zat berbahaya ini sangat populer digunakan masa itu.

Bahan seperti lemak hewan dan pati yang terdapat dalam krim wajah memang bagus untuk kulit. Tapi produk tersebut akan menjadi berbahaya ketika dicampurkan dengan timbal.

Walaupun memberikan efek yang bagus pada wajah, timah hitam tidak baik untuk kesehatan kulit karena mengandung racun.

Terlalu banyak menggunakan timbal pada wajah akan menyebabkan iritasi dan membuat muka menjadi 'rusak' dan tak enak dipandang.

Bedak Putih

3. Bedak timah putih

Bedak Timah Putih (Wonderslist.com)

Bedak menjadi salah satu produk kecantikan yang hampir selalu digunakan, terutama oleh wanita, dalam kegiatan sehari-hari.

Pada 1700-an pria dan wanita menggunakan bubuk putih untuk menimbulkan kesan awet muda dan tampak pucat pada wajah mereka.

Pada masa itu putih seperti porselen dianggap sebagai warna kulit yang paling cantik. Untuk mencapai kecantikan 'maksimal' itu, digunakanlah bubuk timah putih yang dicampurkan dengan air.

Hampir sama dengan masker yang digunakan oleh Romawi kuno, penduduk pada masa ini juga menggunakan bedak putih ini untuk mempercantik wajah mereka.

Namun penggunaan bubuk timah ini menjadi 'bencana' pada tahun itu. Banyak warga meninggal dunia akibat penyakit kulit atau keracunan yang diakibatkan oleh timah putih.

Termasuk salah satunya Lady Coventry yang sangat dikenal akan kecantikannya. Perempuan cantik itu menggunakan timah putih setiap hari, tanpa memikirkan risikonya.

Riasan wajah ini membuat kulit menjadi terkikis, sehingga pengguna akan mempertebal lapisannya untuk menutupi noda dan bekas luka kikisan.

Bedak ini membuat Lady Coventry tewas saat masih berusia 27 tahun.

Arsenik

4. Wafer Arsenik

Wafer Arsenik (Wonderslist.com)

Pada 1800 arsenik diperjualbelikan secara bebas di pasaran. Bahan kimia itu populer dijadikan produk kecantikan.

Konon pada masa itu orang-orang percaya bahwa arsenik dapat menghilangkan noda hitam dan membuat kulit tampak bersih dan pucat. Kala itu, memiliki kulit putik pucat bak porselen menjadi dambaan semua orang.

Hingga akhirnya diproduksi sebuah produk kecantikan berbahan arsenik yang disebut wafer arsenik.

Efeknya memang terlihat, wajah menjadi putih pucat tak bernoda. Namun jika terlalu banyak mengonsumsi produk tersebut sel darah merah di dalam tubuh akan 'menghilang'.

Selain itu, pengguna wafer arsenik juga akan ketergantungan. Jika konsumen menghentikan penggunaan kosmetik tersebut, maka noda hitam pada wajah akan kembali muncul dan bertambah banyak.

Wafer arsenik juga dilaporkan menyebabkan banyak kematian pada masa itu. Walaupun begitu, orang-orang tetap menggunakan produk berbahaya tersebut, setelah wafer arsenik diproduksi ulang dengan label 'lebih aman'.

Radium

5. Krim Radium

Krim Radium (Wonderslist.com)

Sejak radium -- zat kimia dengan simbol Ra-- ditemukan pada 1898 oleh Marie dan Pierre Curie, zat kimia itu menjadi menjadi populer sebagai 'penyembuh' segala penyakit ringan, seperti radang sendi dan insomnia.

Hingga pada 19290-an, radium menyebar ke berbagai tempat dan banyak orang ingin mendapatkannya. Radium dijadikan bahan dasar hampir semua produk, dari alat pembersih hingga mainan anak-anak.

Salah satunya yang paling terkenal adalah penggunaan Ra dalam kosmetik. Krim Radium laku keras di pasar dan dikenal di kalangan masyarakat merupakan krim anti-penuaan paling mutakhir.

Bahan kimia itu disebut-sebut dapat meregenerasi sel kulit dan membuat wajah tampak lebih muda dan bersinar.

Masker, serum, hingga spa, hampir semua produk kecantikan mengandung radium. Namun kala itu tidak banyak yang tahu bahwa zat kimia Ra sangat berbahaya.

6. Kosmetik Radium

Kosmetik Radium (Wonderslist.com)

Setelah digunakan dalam hampir setiap produk kebutuhan sehari-hari, radium pun mulai dikembangkan menjadi kandungan yang terdapat dalam produk perawatan wajah.

Salah satu merek yang terkenal kala itu adalah Tho-Radia. Tidak hanya sedikit, hampir 90 persen kosmetik itu mengandung radium.

Tumbuhan Beracun

7. Daun Belladonna

Daun Belladonna (wonderslist.com)

Daun Belladonna merupakan jenis tumbuhan nightshade yang sangat beracun dan mematikan. Belladona sendiri populer digunakan oleh wanita Italia pada Abad ke-16.

Para perempuan kala itu akan memetik daun tumbuhan yang menghasilkan buah beracun ini, menumbuknya, dan kemudian meneteskan sari daun ke dalam mata.

Ini dilakukan karena meraka percaya bahwa tumbuhan beracun itu dapat memperbesar pupil mata, sehingga membuat efek mata tampak lebih besar dan lembut.

Namun penggunaan bahan ini sangat berbahaya. Belladona dapat menyebabkan iritasi pada mata, demam, kebutaan, hingga kematian.

Bulu mata palsu

8. Bulu mata palsu

Mengaplikasikan bulu mata dengan cara yang salah dapat membuat bulu mata rontok dan rusak. Sumber : marieclaire.com.

Pada zaman modern, wanita menggunakan bulu mata palsu yang telah diproduksi oleh pabrik dan siap pakai.

Berbeda dengan tahun 1800-an. Bulu mata palsu tidak ditempelkan pada kelopak mata, melainkan dijahitkan.

Para ahli akan mencabut sehelai rambut pasien, memasukkannya ke dalam jarum, dan menjahitkannya ke kelopak mata konsumen.

Memang tidak ada kematian yang dilaporkan akibat penjahitan bulu mata ini. Namun pasien dapat mengalami iritasi dan cacat mata.

9. Lash Lure

Maskara Lash Lure (Wonderslist.com)

Lash lure menjadi produk kecantikan yang populer pada 1930-an. Lash lure merupakan kosmetik yang digunakan untuk mempertebal warna bulu mata. Sama seperti maskara zaman sekarang.

Salah satu bahan yang terkandung di dalam 'maskara' itu adalah anilin. Anilin merupakan zat pewarna yang biasa digunakan dalam pewarnaan rambut.

Zat berbahaya itu dilaporkan membuat dua orang wanita tewas pada masa itu. Setelah mengaplikasikan Lash Lure pada bulu mata, seorang wanita dilaporkan mengalami kebutaan, sementara yang lainnya tewas akibat racun anilin yang tersebar di dalam darah.

Lipstik Merah

10. Lipstik Merah

Lipstik warna merah dapat memberikan tampilan yang sangat seksi, namun memakainya “dengan tepat” membutuhkan sedikit keterampilan.

Percaya atau tidak, lipstik merah merupakan produk kecantikan yang mengandung bahan berbahaya yang masih sering digunakan.

Pada 2007 ribuan produk kecantikan ditarik dari pasar karena kepergok mengandung timah hitam.

Penggunaan bahan kimia berbahaya itu memang membuat warna merah pada lipstik tampak lebih 'menantang' dan menarik.

Namun zat kimia itu dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan. untungnya badan pemeriksaan kosmetik, FDA, telah memperketat pengujian bahan pembuatan produk kecantikan.

sehingga kini, wanita dapat menggunakan lipstik merah dengan aman. Walaupun begitu, konsumen tetap harus lebih berhati-hati dalam memilih kosmetik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini