Sukses

Sempat Bersitegang, Presiden Meksiko Ucapkan Selamat kepada Trump

Donald Trump sempat melontarkan tuduhan bahwa pemerintah Meksiko sengaja mengirim 'warga buangan' ke AS.

Liputan6.com, Mexico City - Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, presiden yang diusung oleh Partai Republik itu kerap melontarkan kata-kata kontroversial, tak terkecuali kepada negara tetangganya, Meksiko.

Trump pernah berkata bahwa jika terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat, ia akan membangun tembok sepanjang perbatasan AS-Meksiko untuk mencegah para migran masuk ke Amerika secara ilegal.

Pebisnis asal New York itu pun beberapa kali melontarkan tuduhan tak berdasar bahwa pemerintah Meksiko sengaja mengirim "warga buangan" ke Amerika Serikat. Ia menyebut imigran Meksiko merupakan penjahat dan pemerkosa.

Terlepas dari ketegangan yang terjadi antara dua pihak tersebut, Presiden Meskiko Enrique Pena Nieto berkata bahwa dirinya telah menghubungi Presiden AS terpilih, Donald Trump, untuk memberi selamat atas kemenangannya. Demikian seperti dikutip dari Reuters, Kamis (10/11/2016).

Pagi hari setelah kemenangan Donald Trump, Pena Nieto juga menyatakan kesediaannya untuk bekerja dengan presiden terpilih. Hal itu dinyatakan dengan tweet melalui akun Twitternya.

"Saya mengucapkan selamat kepada Amerika Serikat dalam proses pemilihan, dan saya tegaskan kepada Donald Trump atas kesediaan kami untuk bekerja sama dalam mendukung hubungan bilateral," tulis Pena Nieto seperti dikutip dari Guardian.

"Meksiko dan dan Amerika Serikat adalah teman, mitra, dan sekutu yang harus terus berkolaborasi untuk memperkuat daya saing dan pengembangan Amerika Utara," kata dia.

Dalam pidato kemenangannya, Trump berjanji untuk mencari landasan bersama dan kemitraan dengan negara-negara lain. Menanggapi hal itu, Pena Nieto mengatakan bahwa Meksiko juga berbagi visi yang sama.

Presiden ke-45 AS Donald Trump didampingi keluarga menyampaikan pidato kemenangan di hadapan para pendukungnya di Manhattan, New York Rabu (9/11). Trump unggul cukup jauh atas pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. (REUTERS/Carlo Allegri)

"Dialog untuk membuat perjanjian masih menjadi jalan terbaik untuk Meksiko, dan pemerintah akan mencari peluang yang akan menguntungkan kedua negara dalam fase hubungan bilateral baru ini," ujar Pena Neito dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi pada 9 November waktu setempat.

Seperti dilansir ABC, Pena Nieto juga mengatakan bahwa dirinya telah membahas agenda kerja baru dengan Trump yang akan mencakup masalah keamanan. Ia juga menyebut akan berusaha melindungi hak-hak warga Meksiko di seluruh dunia.

Namun demikian, Menteri Luar Negeri Claudia Ruiz Massieu menegaskan bahwa Meksiko tak akan membayar dinding yang pernah diusulkan Trump.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Meksiko mengatakan, jumlah deportasi migran Meksiko yang tak berdokumen akan meningkat. Namun proses tersebut tak akan dimulai dengan cepat.

"Mungkin saja deportasi sekitar enam juta orang warga Meksiko yang tak berdokumen akan meningkat, tapi kami pikir hal itu akan berlangsung segera atau terjadi dengan cepat," ujar Wakil Mendagri untuk Imigrasi, Humberto Roque Villanueva.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ucapan Selamat dari PM Kanada dan Jepang

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, juga memecah kebisuannya terhadap Donald Trump dengan mengeluarkan pernyataan singkat untuk mengucapkan selamat.

"Tidak ada teman dekat, sekutu, dan mitra dibanding Amerika Serikat," ujar Trudeau pada 9 November 2016 waktu setempat seperti dilansir Huffington Post Canada.

"Kami berharap dapat bekerja erat dengan presiden terpilih Trump, pemerintahnya, dan Kongres Amerika Serikat di tahun-tahun mendatang, termasuk isu-isu seperti perdagangan, investasi, serta perdamaian dan keamanan internasional," kata dia.

Pada hari yang sama, Trudeau menyampaikan pernyataannya di tengah kerumunan anak muda dalam kegiatan WE Day di Canadian Tire Centre Ottawa. Ia mengatakan, ini merupakan saat bagi Kanada untuk bekerja sama dengan AS.

"Kami berbagi tujuan, kedua negara kita, di mana kita ingin membangun tempat-tempat di mana kelas menengah dan mereka yang bekerja keras untuk bergabung memiliki kesempatan," kata Pena Nieto.

Obama bersama Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto (businessinsider)

Tak hanya Perdana Menteri Kanada, PM Jepang Shinzo Abe juga memberi selamat atas kemenangan Donald Trump.

"Aku mengucapkan selamat atas terpilihnya Anda menjadi Presiden Amerika Serikat berikutnya," ujar Abe seperti dilansir Japan Today.

"Kestabilan wilayah Asia-Pasifik, yang merupakan kekuatan pendorong ekonomi global, membawa perdamaian dan kemakmuran pada Amerika Serikat."

"Jepang dan Amerika Serikat adalah sekutu tak tergoyahkan yang dihubungankan dengan nilai-nilai umum seperti kebebasan, demokrasi, hak asasi manusia dan supremasi hukum," imbuh dia.

Sebelumnya, sejumlah pemimpin dunia juga telah mengucapkan selamat kepada Donald Trump. Beberapa di antaranya adalah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.