Sukses

Demonstran Anti-Trump Blokir Jalan Tol di Los Angeles

Hasil pemungutan suara menunjukkan bahwa Trump terpilih sebagai presdiden ke-45 AS. Hal itu menyebabkan demo Anti-Trump merebak.

Liputan6.com, Los Angeles - Aksi protes anti-Trump, presiden terpilih Amerika Serikat, masih berlanjut hingga hari ini. Jumlah pengunjuk rasa pun dilaporkan mencapai ribuan.

Area demonstrasi semakin menyebar, pengunjuk rasa pun telah mencapai Los Angeles dan menimbulkan kemacetan di jalan tol.

Seperti dikutip dari CNN, Kamis (10/11/2016), lautan manusia itu memadati jalan tol Los Angeles sehingga menganggu kelancaran lalu lintas. Demonstrasi tersebut dilakukan warga sebagai bentuk kemarahan dan kekecewaan atas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden ke-45 AS. 

Sementara itu di Pennsylvania ribuan mahasiswa University of Pittsburgh memenuhi jalan raya sambil meneriakkan persatuan untuk menghentikan presiden terpilih AS menduduki jabatannya.

"Kita tak bisa hanya duduk diam dan membiarkan seorang yang rasis dan seksisme menjadi presiden," kata Adam Braver, seorang mahasiswa ilmu politik di University of California, Berkeley.

"Dia (Trump) membuat kita tampak buruk di mata dunia," kata Brever saat pengunjuk rasa mencapai pinggir Kota Oakland. "Ini hanyalah permulaan dari suatu pergerakan."

Sementara itu di Chicago, pengunjuk rasa memenuhi jalan di Danau Shore Drive sambil membawa papan spanduk bertuliskan 'Trump is Not My President' dan 'Not Today'.

"Aku tak percaya kalau aku akan demo demi hak sipil," ujar seorang mahasiswa yang ikut dalam rombongan demo.

"Sangat membuat stres, karena selama ini kita berpikir telah melangkah jauh ke depan, namun negara ini terlihat seperti semakin mundur. Jadi kami ingin mengubah itu bersama-sama dan memastikan kita tetap maju," ujar seorang demonstran wanita.

Sementara itu seorang mahasiswa Afrika-Amerika di California College of Arts di Oakland, Daniel Austin, mengatakan bahwa dia merasa 'terancam' oleh Trump.

"Aku merasa sebagian dari identitasku dicuri. Bukan sebagai biseksual. Bukan sebagai orang kulit hitam. Tapi sebagai warga AS," kata Austin.

Pihak berwajib Oakland dilaporkan berhasil menghadang pengunjuk rasa, sebelum mereka memasuki markas besar kepolisian. Seorang demonstran menampilkan sebuah tulisan ke arah polisi yang memblokir jalan mereka, yang berbunyi 'Trump is a fascist pig'.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.