Sukses

Kecewa Trump Menang, Netizen Minta Michelle Obama Capres 2020

Kecewa jagoannya kalah, pendukung Hillary Trump berkoar di internet meminta Michelle Obama untuk mempertimbangkan terjun ke politik.

Liputan6.com, New York - Kemenangan Donald Trump menghancurkan banyak hati warga AS. Apalagi mereka yang menginginkan presiden perempuan pertama di Negeri Paman Sam.

Kecewa jagoannya kalah, pendukung Hillary Clinton berkoar di internet meminta Michelle Obama untuk mempertimbangkan terjun ke politik dan jadi calon Presiden AS pada 2020.

First lady yang akan segera meninggalkan Gedung Putih itu dianggap populer dan memiliki kemungkinan memenangkan pemilu untuk Demokrat pada 2020 mendatang.

Tagar #Michelle2020 pun langsung mengemuka di Twitter. Para netizen berharap Michelle mampu menyelamatkan AS dari Presiden Trump.

Menurut akun @cameron_cavan, "Kita tak punya pilihan. Hillary dikalahkan setan. Dan ia tak mungkin maju lagi jadi capres mendatang. Satu-satunya harapan hanya Michelle Obama tahun 2020."

Sementara itu, akun @GDtotheTOP berharap waktu segera berlari. Demikian seperti dikutip dari The Telegraph, Rabu (9/11/2016)

"Tolong dipercepat sampai tahun 2020, jadi Michelle Obama bisa memperbaiki keadaan."

Michelle Obama sudah berjanji setelah suaminya, Barack, "pensiun" dari Gedung Putih, ia ingin menjalani hidup normal.

Pergi belanja ke Target dan duduk di taman," ujar Michelle kepada Oprah Winfrey dalam konferensi White House State of Women.

"Saya ingin berjalan-jalan, ingin duduk di taman. Saya ingin pergi ke Target (supermarket) lagi. Saya mendengar banyak hal telah berubah," katanya.

Ibu dari Malia dan Sasha Obama itu juga mengatakan, ia ingin kembali ke kehidupan normal. Michelle juga mengaku cukup tak nyaman ketika untuk pertama kali melihat anak-anaknya diantar ke sekolah oleh Secret Service.

Namun, jika Michelle mempertimbangkan permintaan netizen, akan ada kemungkinan Michelle mampu mengalahkan Trump.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ramalan The Simpsons Terbukti

Jika benar begitu, ramalan film kartun dark-comedy The Simpsons 16 tahun lalu terbukti benar.

Dalam episode berjudul Bart to the Future, The Simpsons pernah "meramalkan" bahwa di masa depan Donald Trump jadi Presiden AS.

Sang penulis mengatakan ia sengaja membuat edisi itu karena sejalan dengan visi AS yang menurutnya makin gila.

"Memang sengaja saya buat karena merupakan peringatan kepada AS. Sebuah fantasi masa depan yang mengerikan kalau Donald Trump jadi presiden," kata Dan Greaney, seperti dilansir dari The Guardian.

"Ini sejalan dengan logika. Saya pilih itu karena sesuai visi bahwa warga AS bakal lebih gila lagi," lanjutnya lagi.

Episode itu diputar tepat 16 tahun lalu pada 19 Maret 2000. Bart diperlihatkan masa depannya yang kelam-- makan permen dan minum bir dengan perut buncit. Sementara Lisa, sang adik, menjadi Presiden AS menggantikan Trump.

Donald Trump dalam The Simpsons. (esquire.com)

Dalam episode itu, terlihat adegan Lisa putus asa terhadap kepemimpinan Trump.

"Seperti kalian ketahui, sekarang kita menerima warisan laporan dana yang berantakan dari Presiden Trump," kata Lisa yang dideskripsikan sebagai presiden perempuan AS pertama. Ia duduk dari belakang meja kerjanya di Oval Office di bersama para stafnya.

"Bagaimana, seburuk apa? Apa negara bangkrut? Kok bisa?"

"Rezim sebelum saya melakukan kesalahan dengan berinvestasi ke anak-anak... Makan pagi seimbang cuma menciptakan generasi kriminal super. Dan olahraga basket tengah malam cuma mengajarkan bagaimana tubuh berfungsi tanpa tidur," lanjut Lisa dalam episode itu.

"The Simpsons selalu menggambarkan sisi lain kebudayaan Amerika yang mengkhawatirkan... dan Trump punya kualifikasi soal itu," lanjut Greaney lagi.

Sementara itu, dalam animasi yang terpisah pada Juli tahun 2015, Homer dibayar untuk mengikuti kampanye Trump. Saat hadir dalam kampanye, Trump berdiri di atas podium bertuliskan, 'Amerika, kamu bisa jadi mantan istri saya!'

Visi Bart, kata sang penulis, adalah 30 tahun kemudian di masa depan. Itu berarti Trump jadi presiden dua episode. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini