Sukses

Seperti Ini Restoran Berkonsep 'Bayar Semaunya' di Eropa

Tak seperti restoran pada umumnya, de Wiener Deewan menerapkan konsep pembayaran pay as you wish. Simak kisahnya berikut ini.

Liputan6.com, Wina - Anggapan jika restoran di kota-kota besar di Eropa terlalu mahal, tak semuanya benar. Di ibu kota Austria, Wina, ada sebuah restoran yang cukup terkenal bagi pelajar/mahasiswa dan kalangan menengah ke bawah.

Rumah makan dengan konsep all you can it ini berbeda dengan restoran lain yang memiliki pola serupa. Lazimnya, restoran dengan model buffet menarifkan harga yang cukup mahal. Di kota Wina, rata-rata harga yang dibanderol di setiap resto all you can it berkisar 9 Euro atau Rp 135 ribu.

Nah, di restoran dengan nama Der Wiener Deewan ini, pihak pengelola berjualan dengan sistem 'Pay as You Wish' atau dalam Bahasa Indonesianya, bayar semau Anda!

Ya, Anda bisa sepuas-puasnya menyantap makanan di restoran tersebut dengan membayar seikhlasnya.

Mau nambah hingga 4 kali, tarifnya tetap terserah Anda. Yang jelas, rasa lapar dijamin hilang usai mengunjungi rumah makan yang terletak di Jalan Liechtensteinstrasse 10, 1090 Vienna tersebut. Namun makanan tetap tidak boleh dibawa pulang. Semua menu wajib disantap di restoran yang dikelola oleh Afzal Deewan itu.

Seperti apa sejarah dan restoran yang popular di kalangan pelajar/mahasiswa tersebut? Liputan6.com belum lama ini mengunjunginya.

Der Wiener Deewan pertama kali dibuka pada 2004. Restoran dengan konsep bayar semau pelanggan ini berawal dari ide Afzal Deewan dan sang istri, Natalie. Keduanya bertemu pada 2004, ketika Afzal datang ke Austria dengan status sebagai pencari suaka politik asal Pakistan. Sementara Natalie merupakan mahasiswi jurusan bahasa dan filosofi di sebuah universitas di kota Wina.

Afzal merupakan pemain kriket semi profesional dan juga mahir dalam memasak. Pria asal Mandi Bahauddin, Pakistan, ini memang gemar memasak, khususnya masakan khas kampungnya. Sementara Natalie yang merupakan warga setempat lihai dalam komunikasi dan secara administrasi diperbolehkan untuk membuka wirausaha. Keduanya pun menyatukan visi.

Selama satu tahun melakukan penelitian, keduanya akhirnya membuka restoran Der Wiener Deewan, dengan tagline 'Pakistani Food, Essen fuer alle' atau dalam Bahasa Indonesianya, Masakan Asli Pakistan, Makanan untuk Semua. Der Wiener Deewan merupakan restoran buffet Pakistan pertama di kota Wina.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konsep unik yang penuh tantangan

Konsep 'Pay as You Wish' menjadi tantangan tersendiri bagi Afzal dan Natalie. Mereka memberikan kepercayaan kepada pelanggan untuk membayar sesuai dengan kepuasan. Sebagai mantan pencari suaka dan juga mahasiswi, keduanya mencoba memposisikan diri sebagai pelanggan. Membayar makanan menurut tingkat kualitas masakan. Jika pelanggan merasa puas dengan masakan Afzal, maka uang yang dikeluarkan pun diyakini akan proposional.

Terbukti, hingga tahun ini, restoran cita rasa Pakistan itu selalu ramai dan tak pernah sepi pengunjung. Jika pembeli membayar dengan nominal rendah, bahkan jauh di bawah rata-rata, pelanggan pun terancam tidak akan bisa kembali menemukan rumah makan berkonsep sama.

Jadi, hidup dan matinya der Wiener Deewan sangat bergantung pada kejujuran pelanggan mengeluarkan uang untuk membayar kepuasannya dalam menyantap makanan di restoran Afzal.

Siang itu, ketika Liputan6.com berkunjung, seluruh meja sudah terisi oleh puluhan pelanggan. Baru setelah menunggu sekitar 10 menit, seorang mahasiswa asal Turki mempersilakan untuk duduk satu meja. Namanya Ozgur. Ia mengaku sering menyantap makanan di der Wiener Deewan. 

"Setiap pekan bisa satu kali. Kalau makan di sini, malamnya saya tidak perlu makan malam. Makanannya lumayan enak," ucap mahasiswa yang tengah menempuh studi teknik mesin di TU Wien ini.

Pria yang sudah lima tahun lebih menetap di Austria ini mengaku biasa membayar 5 Euro atau sekitar Rp 75 ribu setiap kali menyantap makanan di restoran tersebut. Diakuinya, harga tersebut sudah tergolong cukup murah.

"Cukup adil kalau bayar 5 Euro. Tapi saya pernah lihat orang bayar cuma 3 Euro. Menurut saya itu keterlaluan. Sangat tidak pantas. Beli satu kebab saja harganya 3,5 Euro, masak bayarnya lebih murah dari kebab," katanya.

Menu makanan mulai dari chicken curry hingga nasi brasmati disajikan di Der Wiener Deewan (Liputan6.com/Reza Khomaini)

Menu makanan yang disediakan di der Wiener Deewan tersendiri cukup beragam. Ada dua menu daging (ayam dan sapi/kambing), nasi, sayuran, sop atau curry kentang, salat, saus, dan makanan penutup (manisan).

Pada hari itu, menu yang disajikan adalah Chicken Curry, Beef Palak, Tinda, Alu Ghobi, Dhal Maser, Suji Halwa, dan Mango Kheer. Semuanya makanan khas Pakistan. Setiap pelanggan diberikan air mineral secara cuma-cuma.

Jika ingin memesan minuman yang berbeda, restoran ini juga menyajikan sejumlah menu minuman seperti soda, sari buah/jus, wine atau anggur, bir, hingga minuman alkohol lain. Namun, untuk minuman ini, manajemen restoran mematok tarif terpisah. Harganya pun masih tetap terjangkau, tak semahal harga-harga minuman yang biasa dijual di restoran buffet pada umumnya.

Jika Anda punya niat untuk jalan-jalan ke ibukota Austria, der Wiener Deewan bisa menjadi alternatif untuk tempat makan selama di kota Wina. Selain murah meriah, makanan di restoran ini pun dijamin 100 persen halal.

Nama der Wiener Deewan juga sempat dipromosikan dalam salah satu film layar lebar tanah air, 99 Cahaya di Langit Eropa. Restoran ini masuk dalam salah satu scene film tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.