Sukses

Sehari Usai Pemilihan, AS Bersiap Punya Presiden Baru

Dalam beberapa pemilu AS, sebelum hasil diumumkan secara tak resmi, sehari setelah hari pemilihan pemenang sudah diketahui.

Liputan6.com, Jakarta 8 November 2016, akan menjadi hari bersejarah bagi masyarakat Amerika Serikat. Warga Negeri Paman Sam bersiap memilih pemimpin barunya.

Ada dua calon yang bertarung, yaitu Hillary Clinton dari Partai Demokrat melawan pentolan Partai Republik, Donald Trump.

Menurut Wakil Duta Besar yang menjabat Kuasa Usaha Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Brian McFeeters persiapan setiap negara bagian menyambut pemilu semakin maksimal.

Persiapan yang terus digenjot dan dimaksimalkan punya alasan khusus. Pasalnya, setelah piplres biasanya tak lama kemudian hasil dari pesta demokrasi tersebut sudah bisa diumumkan.

"Kami memang belum tahu pasti tapi biasanya sehari setelah pemilu," ucap McFeeters di pusat kebudayaan AS @america, di Jakarta pada Kamis (27/10/2016).

Dalam beberapa pemilu AS, sebelum hasil diumumkan secara tak resmi, sehari setelah hari pemilihan pemenang sudah diketahui. Namun, pernah juga hasil tersebut diketahui dalam waktu yang lama.

"Pada tahun 2000 ada isu soal penghitungan suara jadi (pengumuman) memakan waktu berminggu-minggu," sebut McFeeters.

"Tapi biasanya sehari setelah pemilu salah seorang kandidat menyampaikan pidato kemenangan biasanya beberapa waktu setelahnya akan ada pengumuman resmi," tutup dia.

Pengganti penghuni Gedung Putih setelah Presiden Barack Obama dinanti tak hanya warga AS namun seluruh dunia. Pasalnya, pilpres kali ini penuh dengan kontroversial dari masing-masing memiliki catatan di masa lalu. 

Hillary misalnya, memiliki skandal email pribadi saat menjadi menlu AS. Sementara Trump, rekaman omongan vulgar baru-baru ini bocor ke publik.

Menurut jejak pendapat teranyar, Hillary masih memimpin di atas Trump. 

Survei ABC News/Washington Post menunjukkan Clinton unggul 12 poin di atas Trump.

Sementara, menurut CNN Poll of Polls yang baru dikeluarkan belakangan -- yang mengombinasikan 4 jajak pendapat nasional -- juga menunjukkan mantan Menlu AS itu unggul 8 poin dari sang miliarder nyentrik.

Meski demikian, Donald Trump menolak disebut kalah. "Sejumlah jajak pendapat baru saja keluar. Aku yakin, nyatanya kita menang," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini