Sukses

ICU di RS Terbesar Johor Bahru Terbakar, 6 Pasien Tewas

Lima dari jenazah ditemukan sekitar 2 jam kemudian setelah terjadi kebakaran di ICU rumah sakit terbesar di Johor Bahru, Malaysia.

Liputan6.com, Johor Bahru - Sebuah Unit Perawatan Intensif (ICU) di rumah sakit di Johor Bahru, Malaysia terbakar. Pasien yang berada di dalamnya pun menjadi korban.

Enam pasien, termasuk empat wanita dan dua pria, tewas dalam kebakaran di Unit Perawatan Intensif (ICU) sebuah rumah sakit di Johor Bahru.

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (25/10/2016), kebakaran di tingkat dua Rumah Sakit Sultanah Aminah (HSA) itu terjadi sekitar pukul 08.55.

Direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Johor, Othman Abdullah mengatakan 166 petugas pemadam kebakaran dan 10 kendaraan darurat bergegas menuju HSA pukul 08.56.

"Enam orang yang tewas berada di antara tujuh pasien di ICU selatan di lantai dua rumah sakit," ucap Othman.

"Satu pasien diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran yang bergegas ke sana setelah diberitahu pada pukul 08.56," tambah Othman.

"Ada tujuh pasien sakit kritis di ICU, yang menurut dokter bergantung pada ventilator -- dalam keadaan normal mereka tidak dapat dipindahkan tanpa tempat tidurnya," jelas Othman.

Othman mengatakan api tidak menyebar ke area lain dari rumah sakit

Sementara itu, Kepala Polisi Johor Bahru Selatan, ACP Sulaiman Salleh mengatakan lima dari jenazah ditemukan sekitar 2 jam kemudian atau sekitar pukul 11.15. Yang keenam didapati beberapa menit setelahnya.

Salleh meminta masyarakat untuk tidak menerima informasi yang belum diverifikasi. Ia juga menyatakan bahwa sejauh ini belum diketahui pasti apa penyebab terjadinya kebakaran.

"Saya diberitahu ada kebakaran di HSA. Departemen Kesehatan dan pemadam kebakaran saat ini sudah menangani insiden tersebut," kata Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak dalam postingan Twitter pukul 11.54.

"Saya menunggu update terbaru mengenai insiden tersebut," tambah PM Najib.

HSA adalah rumah sakit terbesar Johor. 

"Sejauh ini pasien yang dievakuasi akan dibawa ke rumah sakit lain di negara bagian itu," pungkas Direktur Departemen Kesehatan, Jenderal Noor Hisyam Abdullah dalam sebuah pernyataan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.