Sukses

Bintang 'Panas' Mengaku Ditawari Uang dan Naik Jet Pribadi Trump

Liputan6.com, New York - Seorang perempuan secara gamblang menuduh calon presiden Partai Republik  Donald Trump melakukan tindakan asusila terhadapnya.

Ia mengaku miliarder nyentrik itu pernah menyentuh dan menciumnya tanpa permisi. Peristiwa tersebut terjadi 10 tahun lalu saat perhelatan penggalangan dana turnamen golf di Danau Tahoe, Nevada.

Jessica Drake, demikian nama perempuan itu, adalah korban ke-11 yang menuding Trump melakukan pelecehan seksuall. Jessica berani berkoar setelah rekaman yang didapat Access Hollywood dan The Washington Post bocor ke publik.

Dalam rekaman itu Trump berkata vulgar seperti menyentuh alat kelamin perempuan dan menciumnya.

Dikutip dari CNN, Senin (24/10/2016), Jessica adalah pemain film dewasa. Ia mengklaim bahwa Trump meminta nomor teleponnya dan mengundangnya datang ke kamar di malam mereka bertemu pada tahun 2006.

Jessica pergi besama 2 perempuan lainnya karena ia tak nyaman berduaan bersama miliarder nyentrik itu.

"Ia memeluk kami dengan kencang, memeluk dan mencium kami satu persatu tanpa permisi," kata Jessica yang ditemani seorang pengacara Gloria Allred.

Gloria juga sebagai penasihat hukum 2 perempuan korban Trump lainnya.

Karena tak nyaman, Jessica mengaku ia meninggalkan kamar Trump namun, sekitar 30 hingga 45 menit kemudian, ia mendapat panggilan dari perwakilan Trump untuk datang ke kamar capres AS itu sendiri saja. Jessica mengaku menolaknya.

Menurut Jessica, Trump lalu menelponnya dan meminta kembali. Pengusaha asal New York itu lantas mengajak makan malam atau ke pesta bersamanya. Lagi-lagi Jessica mengaku menolak.

Laku Trump berkata, "'Apa yang kamu mau? Berapa'," kata Drake.

Setelah menolak undangannya, Jessica mengatakan Trump menawarkannya US$10 ribu dan boleh menggunakan pesawat pribadinya.

Di konferensi pers itu, Jessica memamerkan fotonya bersama Trump.

Tim kampanye Trump, yang selama ini selalu menolak tuduhan pelecehan seksual, balik menyerang Jessica.

"Cerita perempuan itu jelas salah dan konyol. Foto yang dipamerkan sama dengan foto-foto lain yang Tuan Trump berikan kepada siapa yang ingin berfoto dengannya. Trump tak ingat bahkan tak kenal perempuan ini, juga tak ingin mengenalnya," tulis pernyataan tim kampanye.

Tim bahkan menuduh perempuan itu salah satu 'boneka' Hillary Clinton yang sengaja ingin menjatuhkan ctra Trump.

Tuduhan terhadap Trump atas perbuatan tindakan pelecehan seksualnya meningkat dalam dua minggu terakhir. Sementara pemilu tinggal 17 hari lagi dan survei terbaru secara nasional menunjukkan suaranya terjun bebas.

Sementara, dalam kampanye di Gettysburg, untuk kesekian kalinya, Trump mengancam akan memperkarakan para perempuan yang mengaku sebagai 'korbannya'.

"Setiap perempuan yang muncul untuk merusak kampanyeku, mereka semua bohong," kata Trump, seperti dikutip dari Washington Post. "Benar-benar tuduhan yang dibuat-buat. Apa yang mereka katakan tak pernah terjadi. Tidak pernah. Para pembohong itu akan digugat  setelah pemilu berakhir."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.