Sukses

7 Kisah Nyata Anak Manusia yang Dibesarkan oleh Hewan

Sebuah film dan dokumenter telah dibuat tentang kisah hidup yang luar biasa.

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki orangtua bukan manusia tak pernah terbayangkan oleh banyak kita. Tapi bagi orang-orang ini, hal tersebut bukanlah pilihan.

Sebab, mereka terdampar di sebuah tempat antah berantah, tersesat di suatu daerah tanpa tahu tujuan pulang, bahkan sengaja ditelantarkan oleh orang-orang yang seharusnya jadi pelindung.

Namun, para korban terus hidup karena diangkat sebagai anak oleh sejumlah hewan.

Berikut ini 7 anak yang dibesarkan oleh binatang di tengah hutan belantara, yang Liputan6.com kutip dari Oddee.com, Jumat (21/10/2016):

1. Diadopsi oleh Serigala

Marcos Rodríguez Pantoja. (BBC)

Marcos Rodríguez Pantoja baru berusia tujuh tahun ketika ia dijual ke pengembala kambing. Setelah kematian si pengurus hewan mengembik itu, ia tinggal sendirian dengan serigala di Sierra Morena selama sebelas tahun.

Dia mengklaim bisa bartahan hidup selama itu setelah diadopsi dan diberi makan oleh para serigala.

Pada usia 19 tahun, ia ditemukan oleh pasukan Guardia Civil, dan dibawa dengan paksa ke desa kecil Fuencaliente. Di mana ia akhirnya menjalani kehidupan normal yang 'beradab'.

Sebuah film dan dokumenter tentang kisah hidupnya yang luar biasa bahkan telah dibuat. Dia kini memberikan ceramah untuk anak-anak di sekolah-sekolah untuk mengajarkan segala sesuatu tentang serigala.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

2. 6 Tahun Hidup Bersama Anjing

Oxana Malaya. (@Julia Fullerton-Batten)

Oxana Malaya dari Ukraina ditemukan hidup dengan anjing di Kennel pada tahun 1991.

Pada saat ia berusia delapan tahun. Ia mengaku tinggal bersama mereka selama enam tahun.

Kisah sedih Oxana berawal ketika orangtuanya yang merupakan pecandu alkohol, menelantarkan dirinya di luar rumah. Saat itu ia masih balita.

Berada di luar rumah membuat Oxana kedinginan. Ia pun merangkak ke kandang peternakan mencari kehangatan, meringkuk dengan anjing. Suatu tindakan yang mungkin menyelamatkan hidupnya hingga kini.

Sejak tinggal bersama dengan anjing, ia terus berjalan dengan cara merangkak. Lalu kerap mengeluarkan lidah, memamerkan giginya dan menyalak.

Karena tak memiliki interaksi dengan manusia, dia hanya tahu kata-kata "yes" dan "no".

Oxana sekarang tinggal di sebuah klinik di Odessa, bekerja dengan rumah sakit hewan ternak.

Gambar di atas adalah milik proyek Julia Fullerton-Batten pada 'anak-anak liar', yang baik ditinggalkan atau diabaikan oleh orang tua mereka.

3 dari 7 halaman

3. Dijaga Anjing

Ivan Mishukov. (Odde.com)

Beberapa sumber menyebut Ivan Mishukov berusia 4 tahun ketika ditinggalkan orangtuanya. Yang lain mengatakan ia lari dari rumah karena ayahnya seorang pecandu alkohol yang kerap bertingkah kasar.

Apapun masalahnya, ia mulai berkeliaran di jalanan Moskow mencari makanan dan tempat tinggal ketika ia bertemu dengan sekawanan anjing liar dan berteman dengan mereka.

Pada siang hari, ia memohon makanan dari orang lain dan membawanya kembali untuk berbagi dengan kawanan anjing.

Anjing-anjing itu menjadi pelindungnya -- mereka terus menjaganya dari orang asing di malam hari dan memberinya kehangatan. Mereka bahkan melindunginya dari aparat yang sedang mencari dia, sehingga dia bisa menyelinap pergi dengan aman.

Ia menjalani hidup yang luar biasa selama dua tahun, melewati dua musim dingin di Moscow.

Ketika pihak berwenang akhirnya menemukan Ivan, dia dalam kondisi kacau dan kotor dengan rambut gondrong dan berkutu. Sikapnya selalu kasar dan menggeram kepada orang lain, tak mempercayai orang , dan memiliki kosakata yang terbatas.

Setelah ditangkap pihak berwenang, dia akhirnya kini hidup beradab dan menjalani kehidupan normal.

Anda mungkin pernah mendengar cerita Ivan sebelumnya diadaptasi menjadi sebuah drama yang memenangkan penghargaan.

Ivan and The Dog dibuat oleh dramawan Inggris Hattie Naylor pada tahun 2010.

4 dari 7 halaman

4. The Gazelle Boy

Gazelle Boy. (SyriaWide)

Pada tahun 1960, Jean-Claude Auger, seorang antropolog dari negara Basque sedang menjelajah Spanyol Sahara (Rio de Oro) ketika ia menemukan anak laki-laki di tengah-tengah kawanan rusa.

Anak itu berlari begitu cepat, sehingga baru bisa ditangkap dengan bantuan sebuah jip militer. Meski bertubuh kurus, bocah itu sangat fit dan kuat dengan otot seperti baja.

Anak itu berjalan merangkak, tapi kadang-kadang berdiri tegak.

Auger pun berasumsi bahwa ia ditinggalkan atau hilang sekitar usia tujuh atau delapan bulan, saat belajar untuk berdiri.

Selain berlari secepat rusa, anak itu biasa mengejangkan otot, kulit kepala, hidung, dan telinga seperti kawanan rusa. Ia tak seperti kebanyakan anak-anak yang hidup liar yang pernah tercatat, 'anak rusa' ini tidak pernah jauh dari sahabat liarnya itu.

5 dari 7 halaman

5. 'Mowgli Boy'

Mowgli Boy Rumania. (Oddee)

Pada tahun 2002, 'Mowgli Boy' Rumania bertemu kembali dengan ibu kandungnya, Lina Caldarar. Setelah bertahun-tahun hidup dengan binatang liar di hutan-hutan Transylvania.

Saat itu Traian --dijuluki Mowgli oleh staf rumah sakit karena mirip dengan karakter di The Jungle Book-- ditemukan oleh seorang gembala, nyaris mati, meringkuk di sebuah kotak kardus, telanjang dan berusia tiga tahun.

Dia sudah lupa bagaimana berbicara. Dokter mengatakan hampir mustahil baginya untuk bertahan sendiri di usia yang amat dini. Sehingga diduga kuat ia dirawat oleh anjing liar di hutan Transylvania.

Ibunya, yang mengenalinya dari laporan berita televisi, mengatakan bahwa ia telah melarikan diri dari rumah suaminya tiga tahun sebelumnya setelah ia memukulinya.

Dia menduga Traian melarikan diri karena alasan yang sama.


6 dari 7 halaman

6. Dibesarkan Monyet

Marina Champman. (Alchetron.com)

Marina Chapman yang lahir sekitar 1950 adalah seorang wanita Inggris kelahiran Kolombia, yang mengaku telah menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di hutan sendirian. Bersama dengan koloni monyet capuchin.

Chapman menyatakan bahwa ketika dia berumur empat tahun, dia diambil dari desanya dan dilepas untuk alasan yang tak ia dimengerti.

Perempuan itu lalu menghabiskan beberapa tahun berikutnya bersama dengan monyet capuchin sampai pemburu menyelamatkannya.

Saat itu ia tak bisa berbahasa manusia.

Ia awalnya menduga akan dijual ke rumah bordil di Cucuta, telah hidup di jalanan dan telah diperbudak oleh keluarga mafia.

Dia akhirnya pindah ke Inggris dimana dia menikah dan memiliki anak. Putrinya meyakinkannya untuk menulis kisah hidupnya. Lalu pada tahun 2013 ia menerbitkan otobiografinya, The Girl With No Name.

7 dari 7 halaman

7. Jungle Girl

Rochom P'ngieng. (BBC)

Pada tahun 2007, seorang wanita Kamboja muncul dalam kondisi lusuh dan kotor, telanjang dan ketakutan dari hutan lebat provinsi Ratanakiri di wilayah terpencil di timur laut Kamboja.

Polisi setempat mengatakan wanita itu "setengah manusia dan setengah binatang". Tak bisa berbicara bahasa yang dimengerti.

Dia kemudian dikenal secara internasional sebagai Jungle Girl Kamboja dan diyakini sebagai Rochom P'ngieng, yang menghilang ketika menjaga kerbau di tepi hutan 19 tahun sebelumnya.

Pada tahun 2016, seorang pria Vietnam mengklaim bahwa perempuan itu putrinya yang menghilang pada tahun 2006 pada usia 23 tahun. Ia dilaporkan mengalami gangguan mental.

Pria itu mampu menyediakan dokumentasi tentang wanita itu sebelum hilang. Tak lama setelah itu, ia berhasil membawanya kembali ke desa di Vietnam.

Wanita itu kini menerima dukungan dari keluarga angkatnya serta persetujuan dari petugas imigrasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini