Sukses

'Kutukan' Mumi hingga Wajah 'Iblis', Ini 5 Kisah Mistis Titanic

Salah satu kisah menyebut, Titanic karam karena kapal nahas itu mengangkut mumi pembawa sial 'The Unlucky Mummy'.

Liputan6.com, New York - Kapal nahas yang dioperasikan oleh White Star Line, Titanic, tenggelam setelah menabrak gunung es di Newfoundland pada 15 April 1912. Akibat tragedi itu, sekitar 1.514 dari 2.224 penumpangnya meninggal.

Berbagai kisah tentang karamnya kapal Titanic masih diperbincangkan hingga kini. Sejumlah spekulasi pun beredar tentang penyebab tenggelamnya kapal tersebut.

Sejumlah orang meyakini bahwa kekuatan mistis menjadi penyebab karamnya Titanic. Bahkan ada dua astronom yang menghubungkan fenomena alam Supermoon dengan peristiwa tragis itu.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 kisah mistis yang menyelimuti peristiwa karamnya Titanic.

1. Kutukan Mumi

'The Unlucky Mummy' dipercaya mendatangkan kemalangan (British Museum)

Konon di antara kargo yang diangkut Titanic, terdapat sebuah mumi berjuluk 'The Unlucky Mummy' yang memiliki reputasi mengerikan: pembawa sial.

Mumi Mesir Kuno tersebut dikabarkan disimpan dalam sebuah peti batu atau sarkofagus. Ia disegel dengan kutukan-kutukan mengerikan. Menurut sejumlah rumor, mumi tersebut disebut-sebut yang membuat Titanic mengalami akhir tragis.

Jasad yang diawetkan itu diduga adalah seorang putri dari Kerajaan Mesir Kuno bernama Amen-Ra. Ia diduga tewas misterius pada tahun 1.500 sebelum Masehi.

Kisah tersebut dikabarkan di sejumlah media pasca-tenggelamnya Titanic. Disebut-sebut, mumi tersebut disimpan ruang bawah tanah rahasia di British Museum.

Hanya replikanya yang dipajang. Hal itu dilakukan demi melindungi para staf dan pengunjung.

Kemudian, seorang ahli Mesir Kuno dari Amerika Serikat menemukan bahwa peti batu yang dipajang di museum Inggris itu palsu belaka. Maka,ia membujuk pihak museum agar artefak itu bisa ia beli untuk dibawa ke Amerika Serikat dengan menumpang Titanic.

"Bungkusan berisi mumi tersebut harus diangkut ke dalam kapal diam-diam, karena bentuknya yang mirip peti mati," demikian kutipan yang dimuat koran kuno Milwaukee Journal pada 10 Mei 1914.

Namun, tak jarang sejumlah orang meragukan kisah tersebut. Meski Titanic mengangkut barang-barang tak biasa seperti bulu-bulu binatang, tak ada petunjuk ada keberadaan mumi di sana.

"Manifes kargo mematahkan mitos tersebut," kata dia. Telaah sejumlah ahli juga menyimpulkan hal yang sama.

Selain itu, Amen-Ra bukan merujuk pada tempat, melainkan nama dewa Mesir Kuno. Faktanya, 'Unlucky Mummy' hanyalah penutup peti mati, ia sama sekali tak berisi mumi. Lagipula, artefak tersebut tak pernah meninggalkan British Museum hingga saat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. 'Ramalan' Tenggelamnya Titanic

Futility, buku yang ditulis oleh Morgan Robertson 14 tahun sebelum peristiwa Titanic (Foto: Goodreads).

Secara kebetulan, kejadian karamnya Titanic telah dikisahkan dalam sebuah buku berjudul Futility atau disebut Wreck of the Titan. Sang penulis, Morgan Robertson menerbitkan buku tersebut pada 1898, 14 tahun sebelum peristiwa tragis itu terjadi.

Ngerinya, kapal di dalam cerita tersebut juga bernama Titan, hanya berbeda dua huruf dari Titanic.

Dalam buku tersebut dikisahkan bahwa bagian depan Kapal Titan menabrak gunung es pada malam hari di bulan April. Hal itu sama persis dengan waktu dan penyebab tenggelamnya Titanic.

Di buku tersebut juga diceritakan bahwa Titan tenggelam sekitar 643,7 kilometer dari Newfoundland, lokasi yang sama ketika Titanic karam.

Ketika peristiwa Titanic terjadi 14 tahun setelah Futility terbit, orang langsung mengaitkan cerita dalam buku tersebut dengan kejadian tenggelamnya kapal itu. Mereka mengira bahwa penulis buku itu merupakan peramal.

Namun Robertson mengaku bahwa cerita yang dibuatnya murni dibuat dengan pengetahuannya di bidang kemaritiman dan perkapalan. Ia pun menegaskan bahwa kemiripan itu murni kebetulan.

3 dari 5 halaman

3. Supermoon Pembawa Petaka

Supermoon (Tim McCord/Space.com)

Tragedi Titanic disebut-sebut memiliki keterlibatan dengan fenomena alam supermoon. Supermoon merupakan peristiwa di mana bulan purnama berada pada jarak terdekat dengan Bumi.

Menurut penjelasan astronom dari Texas State University, David Olson dan Russell Doescher, yang dimuat dalam majalah Sky & Telescope edisi April 2012, supermoon tersebut bertepatan dengan pasang purnama dan perihelion Bumi -- titik di mana planet manusia berada dalam jarak terdekatnya dengan Matahari yang terjadi pada 4 Januari 1912.

Seperti dilansir Live Science, peristiwa itu konon menyebabkan pasang surut ekstrem yang disebut-sebut bisa mencopot sejumlah gunung es dan melemparkannya ke arus laut. Salah satunya di selatan Newfoundland, lokasi kejadian tenggelamnya Titanic.

Jika perhitungan dua tersebut astronom tepat, maka 4 Januari 1912 adalah malam yang luar biasa. Pertama, Bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi dalam kurun 1.400 tahun. Peristiwa itu terjadi 6 menit dari waktu purnama.

Kedua, Bulan dan Matahari yang selaras malam itu menyebabkan tarikan gravitasi kedua benda langit itu bergabung dan Bumi sebagai imbasnya. Hal tersebut menyebabkan gelombang pasang yang ketinggiannya abnormal atau 'spring tide'.

Dan terakhir, perihelion bumi yang terjadi sehari sebelumnya membuat tarikan gravitasi matahari di Bumi luar biasa kuat malam itu.

Namun, penjelasan tersebut dibantah ilmuwan lain. Dua astronom itu dianggap mengada-ada karena menyimpulkan bahwa gelombang tinggi selama beberapa jam yang diakibatkan fenomena itu, memiliki efek dramatis lebih dari 3 bulan sesudahnya--yakni saat Titanic karam pada 15 April 1912.

4 dari 5 halaman

4. Penampakan 'Wajah Iblis'

Titanic (Wikimedia Commons)

Sebagian besar penumpang Titanic sepertinya tak mengetahui bahwa cerobong asap ke empat kapal tersebut cuma sekedar 'hiasan'.

Hanya tiga cerobong yang terhubung dengan tungku di bawahnya, sedangkan yang ke empat berfungsi sebagai ventilasi dan agar kapal tampak lebih simetris.

Namun, cerobong keempat menyebabkan kontroversi meresahkan saat Titanic meninggalkan Queenstown, Irlandia. Saat penumpang naik ke kapal mereka melihat sesuatu mengerikan dari cerobong, yakni wajah gelap yang menyerupai kematian.

Dilansir dari Stranger Dimensions, beberapa di antara mereka menganggapnya sebagai iblis. Bahkan, salah seorang penumpang diduga menolak untuk naik kapal.

Namun ' wajah kematian' itu sendiri merupakan salah satu pekerja kapal di bagian tungku yang sepertinya sedang memanjat melalui cerobong palsu untuk mencari udara segar. Wajahnya saat itu diselimuti oleh debu batu bara.

Karena tak ada satu orang pun yang tahu bahwa cerobong itu hanya sekedar hiasan, mereka menganggap seseorang memanjat melalui cerobong dengan hawa sangat panas dari hasil pembakaran batu bara di bawahnya sebagai hal mustahil.

5 dari 5 halaman

5. Pesan Terselubung di Lambung Titanic

Bangkai kapal Titanic di dasar Laut Atlantik (Wikipedia)

Beberapa orang rupanya melihat keberadaan Titanic sebagi simbol pembangkangan terhadap Tuhan. Setelah kapal tersebut karam, rumor mulai menyebar di seluruh Irlandia dan Amerika Serikat bahwa "pesan anti-Katolik" tersembunyi di nomor lambung kapal, yakni 3909-04.

Jika ditulis di atas kertas dan dilihat dari sebuah cermin, angka tersebut dapat dibaca sebagai NO POPE--tidak ada Paus. Namun mitos tersebut runtuh seketika hanya dengan satu fakta sederhana: nomor lambung kapal Titanic bukanlah 3909-04.

Selain itu, sejumlah rumor menyebut bahwa Titanic mengalami celaka karena tak melakukan prosesi memecahkan botol sampanye ke badan kapal, seperti yang biasa dilakukan kapal lain.

Namun, perusahaan perkapalan White Star Line yang mengoperasikan Titanic tak pernah melakukan prosesi tersebut karena tidak meyakini kepercayaan itu.

Dilansir dari thefw.com, dalam film A Night to Remember yang bercerita tentang karamnya Titanic, adegan awal memperlihatkan bahwa kapal nahas itu sempat menjalani prosesi pemecahan botol sampanye. Namun, nasib buruk tetap saja menimpanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.